Kedua anak tersebut dirawat dengan jaminan Surat Keterangan tidak mampu. Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Baznas Bulukumba oleh Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Bulukumba
Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba bersama Puskesmas Caile tengah berjibaku dalam penanganan kasus gizi buruk pada dua anak bersaudara di Kelurahan Tanah Kongkong Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba.

Kepala Puskesmas Caile Megawati di Ujung Bulu, Minggu, mengatakan bahwa petugas gizi bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Kasus bayi dan balita gizi buruk ini terjadi bukan karena kurang edukasi, terapi kurang asupan makanan dan ASI-nya.

"Ini karena latar belakang ekonomi dan keluarga. Keluarga ini juga adalah pendatang yang sebelumnya tinggal di wilayah Gantarang," katanya.

Saat ini, pihak Puskesmas Caile sedang dalam proses pemberian makanan tambahan (PMT) lokal kepada ibu hamil KEK (kekurangan energi kronis), balita gizi kurang, gizi buruk semua kelurahan pada sasaran prioritas atau tidak mampu.

Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya buat pemetaan penyebaran gizi buruk di Jatim

"Semoga berjalan lancar dan bermanfaat bagi mereka semua. Diantarkan langsung ke rumah-rumahnya setelah diolah dan disiapkan oleh tim pengolah yang sudah dilatih," kata Megawati.

Intervensi yang dilakukan oleh petugas gizi Puskesmas Caile adalah pemberian susu 0 - 6 bulan dengan harapan untuk mempercepat proses peningkatan berat badannya.

Kasus yang terjadi kali ini dua orang dari lima bersaudara.

Kronologisnya pada 17 Agustus 2023 sekitar pukul 14.00 Wita, anak tersebut dirujuk ke rumah sakit karena mengalami diare, anak keempat dirawat di ruang Mawar umur 2 tahun dengan status gizi kurang dan yang umur 2 bulan dengan status gizi buruk dirawat di ruang HUC Anak RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

Kedua anak tersebut dirawat dengan jaminan Surat Keterangan tidak mampu. Kasus ini juga sudah dilaporkan ke Baznas Bulukumba oleh Pengelola Gizi Dinas Kesehatan Bulukumba.

Pengelola Gizi Dinkes Bulukumba Indrayana menyebut kasus di wilayah kerja Puskesmas Caile adalah kasus ke-4 untuk kasus gizi buruk yang ditangani dan dirujuk ke RSUD Andi Sultan Daeng Raja Bulukumba.

Baca juga: UI kenalkan makanan sehat atasi gizi buruk masyarakat Badui

"Di 2023 ini, sebelumnya ada tiga kasus yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Batang, Puskesmas Lembanna dan Puskesmas Ujung Loe," katanya.

Menurut Indrayana, Dinkes Bulukumba mengidentifikasi adanya kasus tersebut, dari laporan petugas gizi puskesmas kemudian melakukan komunikasi dengan pihak manejeman RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.

"Kita komunikasi ke pihak rumah sakit karena mereka rata-rata tidak punya jaminan sosial," jelasnya.

Sekretaris Dinkes Bulukumba  Amrullah menargetkan agar tahun-tahun mendatang tidak terjadi lagi kasus gizi buruk. Pihaknya akan memaksimalkan sosialisasi dan edukasi, serta tindakan-tindakan preventif.

Kasus gizi buruk, diharapkan tak hanya dibebankan kepada Dinkes Bulukumba saja. Tetapi seluruh stakeholders dan masyarakat harus ikut ambil peran.

"Jadi kita semua memberikan pemahamàn kepada masyarakat pentingnya makanan bergizi. Sebab makanan bergizi tidak perlu mahal. Selain itu, perbaikan pola asuh anak," katanya.

Minimnya pengetahuan pemenuhan gizi dan faktor ekonomi orang tua serta penyakit penyerta, menjadi penyebab utama masih adanya gizi buruk.

Baca juga: Kekurangan dana, WFP akan tangguhkan bantuan gizi buruk di Yaman

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023