Luas lahan relokasi untuk rumah warga Pulau Rempang diperkirakan cukup untuk 2.000 kepala keluarga.
Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) memastikan untuk memenuhi kompensasi bagi warga Pulau Rempang yang direlokasi karena masuk dalam kawasan pengembangan eco-city.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi, di Batam, Selasa, menyebutkan sejumlah kompensasi yang akan disiapkan yaitu kaveling seluas 500 meter persegi dengan rumah tipe 45 senilai Rp125 juta, fasilitas umum dan sosial, dermaga, serta fasilitas alat tangkap nelayan bagi warga setempat.

"Relokasi yang disiapkan salah satunya, yaitu satu rumah seharga Rp125 juta, fasum disiapkan, pelabuhan kita bangun, air listrik juga akan kita masukkan. Maunya kita masyarakat tetap sejahtera," kata Rudi usai berdiskusi dengan warga Rempang.

Ia menjelaskan luas lahan relokasi untuk rumah warga Pulau Rempang diperkirakan cukup untuk 2.000 kepala keluarga.

Lebih lanjut, ia menambahkan berdasarkan rencana desain rumah untuk warga relokasi Pulau Rempang tidak akan ada lagi rumah panggung atau rumah yang dibangun di atas air laut.

"Desainnya kemungkinan hari Kamis (24/8) selesai. Nanti akan kami sampaikan ke warga, semua akan diselesaikan oleh kita," ujar dia.

Dia menyampaikan dengan adanya penanam modal asing (PMA) yang masuk ke Pulau Rempang diharapkan dapat memberikan kehidupan lebih baik bagi masyarakat.

"Kehadiran kami ingin sosialisasi kebijakan dari pusat. Bagaimana Rempang kita kembangkan jadi kota baru. Kehidupan masyarakat juga akan lebih baik," ujar Rudi yang juga Wali Kota Batam.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meninjau rencana pengembangan Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri, Minggu (20/8).

Usai melakukan peninjauan, Bahlil menyempatkan berdialog dengan masyarakat setempat, membahas rencana pengembangan pulau tersebut yang akan dijadikan kawasan eco-city.

"Saya mengerti apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Tapi, saya mohon, masyarakat juga mengerti apa yang menjadi tujuan negara," ujar Bahlil dalam keterangannya yang diterima di Batam, Kepulauan Riau, Minggu.

Dia menyebutkan pihaknya bersama Kepala BP Batam Muhammad Rudi telah berkomitmen untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat dalam pengembangan Pulau Rempang ke depannya.
Baca juga: Pabrik kaca terbesar di Asia bakal dibangun di pulau penyangga Batam
Baca juga: Bahlil tinjau rencana pengembangan Pulau Rempang Batam


Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023