Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan minat terhadap lelang Surat Utang Negara (SUN) meningkat berkat postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang makin sehat.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan menjelaskan total penawaran masuk (incoming bids) pada lelang hari ini mencapai Rp34,6 triliun, lebih tinggi dari lelang sebelumnya yang sebesar Rp32,54 triliun.

Peningkatan tersebut didukung oleh faktor positif dari pasar domestik, termasuk RAPBN 2024 yang memproyeksikan penurunan defisit menjadi Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Minat tertinggi tercatat pada SUN seri baru FR0100 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk tahun 2024, yakni dengan penawaran masuk mencapai Rp19,53 triliun atau 56,4 persen dari total penawaran.

Pemerintah memutuskan untuk memenangkan Rp6,85 triliun atau 87,04 persen dari total awarded bids.

Seri tersebut mencatatkan incoming bids dan awarded bids tertinggi pada lelang hari ini.

Sementara itu, permintaan investor asing mengalami peningkatan menjadi Rp5,63 triliun dari Rp4,49 triliun pada lelang sebelumnya. Hal itu menunjukkan berlanjutnya tren aliran modal asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Mayoritas penawaran masuk investor asing berada pada seri SUN baru yaitu FR0100 sebesar Rp4,34 triliun atau 77,12 persen. Pemerintah memenangkan Rp1,09 triliun atau 13,9 persen dari total awarded bids pada seri tersebut.

Deni menambahkan, volatilitas pasar keuangan domestik berdampak pada naiknya tingkat imbal hasil obligasi negara secara umum. Weighted Average Yield (WAY) pada lelang hari ini naik tipis antara 1 s.d. 4 bps apabila dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan kemarin.

Secara keseluruhan, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp7,87 triliun pada lelang hari ini. Keputusan tersebut mempertimbangkan imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2023.


Baca juga: Kemenkeu raih Rp5,83 miliar dari hasil lelang 59 motor Royal Endfield
Baca juga: BSI gandeng Kemenkeu dan Kementerian ATR/BPN dalam lelang serentak


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023