Seperti dikutip kantor berita Xinhua, kunjungan Erdogan dianggap menentang Organisasi Pembebasan Palestina sebagai wakil tunggal rakyat Palestina.
Nemer Hammad, pembantu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan kunjungan Erdogan ke daerah kantung pantai tersebut "dapat memperdalam percekcokan di kalangan aksi Palestina", menyusul HAMAS yang merebut Jalur Gaza pada 2007.
Erdogan dijadwalkan mengunjungi Jalur Gaza pada Mei, setelah perjalanannya ke Washington.
Hubungan antara Israel dan Turki tegang setelah pembunuhan sembilan warganegara Turki pada 2010 di kapal bantuan Turki yang sedang menuju Jalur Gaza.
Hammad mengatakan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) mendukung setiap upaya internasional bagi pencabutan penuh blokade Israel atas Jalur Gaza.
Namun, ia menekankan hal itu "mesti dicapai melalui gerbang keabsahan Palestina tanpa membahayakan perwakilan Palestina".
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013