Bosto (ANTARA News) - Dua ledakan dalam lomba lari "Boston Marathon" menyebabkan dua orang tewas dan 23 orang terluka, sementara puluhan ribu orang menyaksikan ajang maraton populer itu.

Sejumlah gambar dari lokasi kejadian menunjukkan percikan darah bertebaran di lokasi dan beberapa orang terjatuh.

Rumah Sakit Umum Massachusets segera menangani para korban ledakan di UGD tetapi informasi mengenai kondisi mereka belum dapat diberikan, kata seorang juru bicara seperti dikutip Reuters.

Polisi melaporkan sedikitnya satu ledakan, saksi mata mendengar dua ledakan, sedangkan wartawan di media center menengar dua ledakan dalam insiden di tengah sorak penonton merayakan ajang yang pertama kali digelar pada 1897 itu.

Seorang pelari asal Vancouver Kanada, Mike Mitchell, mengatakan sedang menengok ke belakang setelah melintasi garis finis ketika kemudian melihat ada ledakan besar.

"Semua orang panik," katanya

Presiden AS Barack Obama telah diberi tahu tentang insiden tersebut dan segera memerintahkan pejabat terkait untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

"Darah di mana mana, para korban masih mengenakan baju larinya. Saya bahkan melihat seorang kehilangan kakinya, orang-orang terus menangis," kata wartawan Boston Globe, Steve Silva, lewat Twitter.

Ratusan ribu penonton biasa memadati lintasan lari sepanjang 42,19 kilometer dengan terpadat di dekat garis finis. 

Boston Marathon telah diglar pada Hari Patriot sejak 1897, tepatnya setiap hari Senin ketiga di bulan April. Ajang yang start di Hopkinton, Massachusets dan berakhir di Copley Square Boston itu menarik sekitar setengah juta pengunjung dan 20 ribu peserta setiap tahunnya.

Sebelumnya, pelari Lelisa Desisa asal Ethiopia dan Rita Jeptoo asal Kenya memenangkan lomba lari masing-masing untuk kategori pria dan wanita.

(P012/M014) 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013