Melani Budianta adalah penerima Sarwono Award tahun ini. Dia mengajar pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI)
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan penghargaan Sarwono Award kepada Melani Budianta alias Tan Tjiok Sien atas komitmen kuat dan konsistensinya dalam mengembangkan kajian budaya di Indonesia.
 
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan penghargaan itu bagian dari manajemen talenta yang diberikan kepada individu yang memiliki prestasi dan kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki dampak penelitian yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
 
"Melani Budianta adalah penerima Sarwono Award tahun ini. Dia mengajar pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI)," kata Handoko di Jakarta, Rabu.
 
BRIN bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merasa perlu untuk memberikan penghargaan tertinggi secara berkelanjutan kepada perorangan yang berasal dari internal maupun eksternal BRIN.
 
Melani mengabdikan dirinya dengan mengembangkan ilmu sastra dan culture study di UI. Dia merampungkan gelar doktor di Universitas Cornell Inggris pada 1992.
 
Menurutnya, perkembangan sastra tidak terlepas dari masyarakat dan ekosistem sastra itu sendiri.
 
"Sarwono Award 2023 saya terima sebagai penghargaan pada kerja sosial humaniora lintas batas dan kerja budaya di akar rumput yang sering kali tidak tampak," kata Melani Budianta.

Baca juga: UI: Kecerdasan artifisial berdampak positif pengembangan kebudayaan
Baca juga: Guru Besar UI: Definisikan budaya secara sederhana
 
Dia menuturkan saat kebudayaan seringkali direduksi menjadi komoditas yang dijual sebagai produk-produk wisata atau dianggap sebagai pemanis dan pelengkap, maka penghargaan itu menjadi sebuah peneguh tentang eksistensi budaya.
 
Urgensi untuk mempertanyakan makna kebudayaan menjadi sentral saat teknologi kecerdasan buatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, krisis ekologis mengancam keberlanjutan hidup, dan desakan gaya hidup urban yang melupakan pengetahuan lokal menyurutkan keragaman budaya.
 
Ia bersyukur melalui penghargaan itu proses untuk membangun ketangguhan budaya diafirmasi oleh BRIN.
 
"Sekalipun mengembangkan teknologi canggih maupun memiliki laju ekonomi tinggi, tanpa ketangguhan budaya Indonesia akan menjadi bangsa yang kehilangan rohnya," kata Melani Budianta.
 
"Ilmu sosial humaniora transdisiplin yang meretas batas keilmuan perlu terus didukung untuk mengembangkan secara kreatif kekayaan budaya yang majemuk, inklusif, dan berbasis kepada kemanusiaan," imbuhnya.
 
Selain penghargaan Sarwono Award, BRIN juga memberikan penghargaan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture yang merupakan kegiatan keilmuan dalam bentuk orasi ilmiah, dengan penerima penghargaan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa atas kepeduliannya terhadap kondisi terumbu karang di perairan laut Indonesia.

Baca juga: BRIN berikan penghargaan kepada 12 periset berprestasi
Baca juga: Periset BRIN raih penghargaan pahlawan inovator berkat inovasi satelit


 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023