Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Aceh kembali menerima beras impor asal Thailand sebanyak 6.200 ton melalui Pelabuhan Malahayati Kabupaten Aceh Besar, di mana sebelumnya telah menerima 6.741 ton sehingga total beras impor yang telah masuk ke Aceh sejak akhir Desember 2022 hingga saat ini mencapai 49.000 ton.

“Beras yang sedang bongkar di Pelabuhan Malahayati tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan di Aceh,” kata Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh Irsan Nasution di Banda Aceh, Rabu.

Ia menyebutkan saat ini Perum Bulog Aceh sedang bongkar muat beras impor asal Thailand sebanyak 6.200 ton dan pada akhir pekan ini akan tiba di Lhokseumawe sebanyak 6.200 ton dan pada September tiba Malahayati 6.800 ton.

Ia menjelaskan beras yang masuk tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan di Aceh seperti untuk Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Program Bantuan Pangan, cadangan beras pemerintah dan bencana.

Baca juga: Bulog pastikan cadangan beras nasional cukup hadapi El Nino

Irsan mengatakan beras tersebut akan terus disalurkan untuk program SPHP sepanjang tahun 2023 dan Program Bantuan Pangan pada bulan Oktober, November dan Desember dengan total pagu yang akan didistribusikan untuk program bantuan pangan sebanyak 15.000 ton lebih di seluruh Aceh.

Ia menambahkan dengan masuknya pasokan beras impor tersebut maka ketersediaan beras di gudang perusahaan plat merah tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu.

Adapun stok beras yang ada di Gudang Perum Bulog Aceh sebanyak 11.000 ton dan akan bertambah seiring masuknya beras impor tersebut melalui dua Pelabuhan di Aceh.

Baca juga: Bulog Maluku pasok 4.750 ton beras Vietnam

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023