Kalian sudah berspekulasi, tapi ini belum menjadi keputusan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi kendaraan pribadi roda empat sebesar Rp6.500 per liter belum menjadi keputusan resmi pemerintah.

"Kalian sudah berspekulasi, tapi ini belum menjadi keputusan," ujarnya seusai rapat koordinasi dengan Gubernur se-Indonesia membahas pengendalian BBM di Jakarta, Selasa.

Hatta mengatakan pemerintah akan mengumumkan opsi terbaik terkait pengendalian konsumsi BBM bersubsidi setelah kajian terkait dampak fiskal dan pembahasan dalam rapat kabinet telah selesai.

"Saya katakan, semua masih dalam pendalaman kita, sampai dengan sidang kabinet menyatakan untuk memutuskan," katanya.

Ia mengharapkan kebijakan untuk menghemat konsumsi BBM tersebut segera mendapatkan persetujuan dari Presiden sehingga implementasinya dapat langsung dilakukan untuk mengurangi beban fiskal.

"Secepatnya, kalau bisa bulan ini," ujar Hatta singkat.

Namun, ia memastikan subsidi bagi angkutan umum akan tetap diberikan oleh pemerintah sehingga tidak akan terkena imbas dari kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

Sementara, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) siap untuk mengamankan situasi apabila pemerintah menyesuaikan harga bensin jenis premium dan solar bersubsidi.

"Polri mengamankan pelaksanaannya di lapangan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah," katanya.

Timur mengharapkan proses sosialisasi dari kebijakan pemerintah terkait BBM bersubsidi dapat berjalan lancar sehingga tidak menimbulkan distorsi dan reaksi sosial yang berlebihan dari masyarakat.

"Sosialisasinya yang penting, artinya (masyarakat) tidak boleh melakukan langkah-langkah seperti itu," tegasnya. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013