“Komitmen kita adalah pembangunan SDM menjadi prioritas. Kunci pembangunan SDM adalah pendidikan dan kesehatan. Pemerintah harus memprioritaskan pendidikan dan kesehatan. Itu prioritas utama, bukan infrastruktur,"
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Sjarifuddin Hasan mengatakan bahwa kunci pembangunan sumber daya manusia (SDM) adalah pendidikan dan kesehatan, sehingga pemerintah harus berkomitmen untuk memprioritaskan kedua hal tersebut.

“Komitmen kita adalah pembangunan SDM menjadi prioritas. Kunci pembangunan SDM adalah pendidikan dan kesehatan. Pemerintah harus memprioritaskan pendidikan dan kesehatan. Itu prioritas utama, bukan infrastruktur," kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis.

Hal itu ia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kecamatan Sukanegara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/8).

Menurut Sjarifuddin, permasalahan pokok suatu bangsa terletak pada bidang pendidikan dan kesehatan. Dua hal itu merupakan tolok ukur suatu negara dapat dikatakan sebagai negara maju.

“Hidup sehat sangat penting. Biar memiliki uang, kedudukan, pangkat, tapi kalau tidak sehat, maka tidak berarti apa-apa. Jadi seseorang harus sehat lebih dulu," imbuh dia.

Lebih lanjut menanggapi data yang menunjukkan Indonesia menempati urutan kedua tertinggi di dunia dalam penyakit TBC, dia mengemukakan dua penyebab tingginya penderita TBC di Indonesia.

Pertama, karena jumlah penduduk Indonesia cukup besar, yakni urutan keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Penyebab kedua, sambung Sjarifuddin, adalah karena pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut apabila pertumbuhan ekonomi turun, maka dapat dipastikan anggaran kesehatan juga turun.

"Itulah yang menyebabkan ranking penderita TBC di Indonesia naik, tapi dengan kinerja Kementerian Kesehatan, pada tahun 2024 dan seterusnya, jumlah penderita TBC bisa dikurangi," ucapnya.

Sjarifuddin kemudian menyoroti kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sempat memburuk ketika pandemi COVID-19 dan menurunnya kondisi kesehatan masyarakat.

Namun, dia bersyukur pemerintah bisa mengatasi kondisi kesehatan masyarakat ketika itu.

“Sekarang rata-rata pertumbuhan ekonomi 4–5 persen. Ini belum cukup, karena itu kita selalu mendorong agar anggaran kesehatan karena untuk sumber daya manusia menjadi perhatian. Ini adalah komitmen kita," katanya.

Menurut Sjarifuddin, apabila pertumbuhan ekonomi naik, maka anggaran untuk sumber daya manusia yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan juga akan lebih besar.

“Ke depan, anggaran kesehatan akan ditingkatkan sehingga meskipun jumlah penduduk Indonesia bertambah, masalah kesehatan masih bisa ditangani,” ucap dia.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023