... dikhawatirkan masih aktif serta membahayakan manusia... "
Ambon, Maluku (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Marsetio, menyetujui permintaan kapal penyapu ranjau TNI AL membersihkan ranjau dan bom bekas peninggalan Perang Dunia II di Teluk Ambon.

"Saya telah bertemu Kepala Staf TNI AL pekan lalu dan telah menyampaikan permintaan kapal penyapu ranjau untuk membersihkan ranjau Teluk Ambon dan Kasal telah menyetujuinya," kata Gubernur Maluku, Karel Ralahalu, di Ambon, Selasa.

Jembatan Merah Putih akan dibangun di Teluk Ambon, membentang dari kedua sisinya. Pembangunan jembatan strategis itu bisa terhambat jika masih ada ranjau-ranjau laut, mengingat Teluk Ambon menjadi salah satu perairan yang diperebutkan selama Perang Dunia II antara Jepang dan Sekutu. 

Proses pekerjaan JMP yang menghubungkan Desa Galala dan Rumah Tiga sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pada 2014 mendatang.

"Saat ini di perairan Teluk Ambon terdapat bekas-bekas ranjau Perang Dunia II dan dikhawatirkan masih aktif serta membahayakan manusia maupun ekosistem laut," kata Ralahalu.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kapal tersebut telah tiba di Ambon untuk membersihkan ranjau-ranjau yang masih terdapat di Teluk Ambon, sehingg pembangunan JMP dapat berjalan sesuai jadwal yang ditentukan," kata Ralahalu.

Aktivitas pembersihan ranjau-ranjau laut itu juga dikoordinasikan dengan Pangkalan Utama TNIAL IX Ambon, terutama tentang personil yang cakap dan memiliki kemampuan khusus menjinakkan dan mengangkat ranjau laut ke darat. (*)

Pewarta: Jimmi Ayal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013