Mungkin ini yang membedakan Indonesia dengan negara lain, tidak semua negara bisa telemedisin tanpa tatap muka
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai industri Telemedisin (Telemedicine) di Indonesia termasuk menjadi salah satu yang progresif di antara negara-negara lain.

“Mungkin ini yang membedakan Indonesia dengan negara lain, tidak semua negara bisa telemedisin tanpa tatap muka. Jadi Indonesia salah satu yang lebih progresif,” kata Menko Airlangga dalam simposium ‘Digital Economy and Sustainibility’ yang digelar di Jakarta, Kamis.

Adapun Telemedisin merupakan layanan kesehatan berbasis teknologi yang memungkinkan para penggunanya berkonsultasi dengan dokter tanpa bertatap muka atau secara jarak jauh dalam rangka memberikan konsultasi diagnostik dan tata laksana perawatan pasien.

Di Indonesia, meskipun tergolong baru, penggunaan Telemedicine sudah banyak digunakan oleh masyarakat.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa Telemedisin menjadi salah satu industri yang memberikan sumbangsih besar terhadap pemulihan Indonesia saat menghadapi pandemi COVID-19.

“Jadi itu salah satu yang menyelesaikan COVID-19, itu jadi alasan kenapa Indonesia jadi salah satu dari lima yang terbaik di dunia menurut Johns Hopkins University,” ujar Menko Airlangga.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong industri tersebut melalui beberapa strategi, di antaranya mendorong produksi serta pendalaman obat-obatan generik agar semakin mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

“Kedua, untuk mempercepat clinical trial melalui data yang dimiliki oleh AloDokter, dan ketiga, jangan lupa minta sharing bagian dari intelectual properti," kata Menko Airlangga.

Co-Founder sekaligus President Director AloDokter Suci Arumsari juga mengaku industri Telemedisin menjadi salah satu indsutri yang mampu berkembang pesat meskipun tengah diterpa pandemi COVID-19.

Ia mengungkap jumlah pelanggan (customer) AloDokter sebagai salah satu perusahaan Telemedisin di Indonesia, berhasil naik 100 - 200 persen selama pandemi COVID-19.

Amerika Utara masih menjadi pasar dominan untuk industri Telemedis global pada tahun 2022. Amerika Utara menyumbang lebih dari 36 persen dari total penjualan industri itu.

Baca juga: Telemedisin jadi solusi bantu penuhi kebutuhan layanan kesehatan
Baca juga: Pakar sebut telemedisin jadi keunggulan Indonesia di ASEAN

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023