Suzhou, China (ANTARA/PRNewswire)- GCL System Integration Technology Co., Ltd. ("GCLSI") telah menandatangani kontrak kerja sama dengan SAEL Industries Limited ("SAEL"). Lewat kontrak ini, GCLSI memasok panel surya berefisiensi tinggi tipe-N dengan volume 1,1 GW untuk SAEL. Kontrak ini merupakan pencapaian baru GCLSI dalam ekspansi bisnis globalnya. Proyek tersebut juga menjadi salah satu pengadaan panel surya fotovoltaik (PV) terbesar di pasar India dalam beberapa tahun terakhir. Acara peresmian kerja sama ini berlangsung di GCL Energy Center, Suzhou, Tiongkok, pada 22 Agustus lalu. Zhu Yufeng, Vice Chairman & President, GCL Group, Chairman, GCLSI, Krishan Mehta, Vice President, GCLSI Global Marketing Center, serta Jasbir Singh Awla, Managing Director, SAEL, menghadiri acara tersebut.

GCLSI adalah salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan layanan energi terbarukan secara terpadu. GCLSI juga memiliki sejumlah pabrik di Tiongkok. Sementara, SAEL merupakan salah satu pengembang proyek PV terkemuka di India. SAEL menggarap berbagai proyek berskala besar di India. Kemitraan antara kedua perusahaan ini membawa angin segar di industri PV tenaga surya di India, serta memperkuat posisi GCLSI sebagai pemimpin pasar.

"Kami menilai GCLSI sebagai mitra strategis yang mendukung rencana ambisius SAEL, yakni mengembangkan proyek PV di atas tanah (ground-mounted) dengan volume lebih dari 2 GW di India setiap tahun," ujar Jasbir Singh Awla, Managing Director, SAEL.

"Kontrak kerja sama ini merupakan awal dari hubungan jangka panjang antara GCLSI dan SAEL. Lewat peresmian kerja sama ini, GCLSI mengambil langkah berikutnya untuk menjadi pemimpin pasar di industri panel surya PV," kata Zhang Kun, Executive President, GCLSI.

GCLSI baru saja meluncurkan proyek pembangunan pabrik sel surya berefisiensi tinggi tipe-N dengan kapasitas 20 GW di Wuhu, Tiongkok. Proyek ambisius ini mencerminkan komitmen GCLSI untuk memperkuat rantai industri PV yang sangat terintegrasi.

Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), India diproyeksikan memimpin pertumbuhan sektor tenaga surya di dunia, sebab tingkat permintaan energi berkembang pesat di India, dan negara ini mendapat banyak paparan sinar matahari sepanjang tahun. Perdana Menteri Narendra Modi telah menetapkan target untuk menghasilkan 450 gigawatt energi terbarukan pada 2030, atau lima kali lebih besar dari kapasitas saat ini. Jika tercapai, India akan menghasilkan 60% listrik dari sumber bahan bakar nonfosil pada 2030, melampaui target 40% yang ditetapkan Kesepakatan Paris.

Dengan target ambisius India di sektor energi terbarukan, kebijakan pemerintah yang kondusif, serta pesatnya permintaan akan solusi berkelanjutan, GCLSI ingin menjadi mitra tepercaya dalam transisi India menuju masa depan yang lebih lestari. Maka, GCLSI mengandalkan teknologi mutakhir, pengalaman industri yang luas, serta komitmen inovasi.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023