Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasanugraha mengemukakan negara di kawasan ASEAN berupaya memperkuat arsitektur kesehatan kawasan menghadapi pandemi pada masa depan melalui Forum ASEAN Finance and Health Ministers Meeting (AFHMM).

"Pengalaman pada saat COVID-19 ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus mempersiapkan yang lebih baik, tidak hanya evaluasi pandemi untuk persiapan ke depan dengan yang jelas memperkuat dari arsitektur kesehatan global," kata dia dalam konferensi pers AFHMM di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan sektor kesehatan dalam agenda ASEAN kali ini yakni mempersiapkan kapasitas kesehatan di kawasan ASEAN untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Pada pertemuan AFHMM hari ini, kata dia, para menteri keuangan dan menteri kesehatan di ASEAN telah menyepakati beberapa poin penting.

Pertama, memberi perhatian terhadap kajian arsitektur keuangan regional dan nasional untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di ASEAN.

"Kegiatan itu juga membangun momentum menuju kerja sama yang kuat dan berkelanjutan melalui mekanisme dan strategi yang ada, serta mengoptimalkan sumber daya regional dan juga memastikan sinergi dan introspeksi sekarang di ASEAN," katanya.

Baca juga: Kemenko: Kolaborasi jadi kunci penguatan arsitektur kesehatan di ASEAN

Delegasi AFHMM juga berkomitmen meningkatkan investasi nasional untuk pendekatan One Health dalam menjaga dan mencegah transmisi penyakit dari hewan ke manusia.

"Perlu kerja sama memetakan hewannya apa saja dan mengidentifikasi penyakit dari hewan yang bisa loncat ke manusia," katanya.

AFHMM juga membahas strategi memperkuat arsitektur ketahanan komunitas antarnegara ASEAN dengan kerangka Comprehensive Recovery Framework (ACRF).

"Kami ingin perkuat ketahanan regional ASEAN. Kita menjalin kerja sama di kawasan karena penyakit bisa terjadi di mana saja," katanya.

Kunta mengatakan agenda tersebut juga membahas tentang perluasan pemanfaatan dana respons COVID-19 ASEAN untuk menanggulangi pandemi pada masa depan.

Dia mengatakan Indonesia dan Thailand melakukan inisiasi dana respons COVID-19 kawasan ASEAN. Dana itu diharapkan dapat digunakan lebih fleksibel untuk menghadapi penyakit-penyakit yang akan datang.

"Dana yang tersedia 10 juta dolar AS, nanti lama-lama akan bertambah," katanya.

Baca juga: Menko PMK tekankan pentingnya penguatan arsitektur kesehatan di ASEAN
Baca juga: Indonesia dorong one health perkuat arsitektur kesehatan ASEAN
Baca juga: Presiden Jokowi ajak anggota G20 atasi kesenjangan kapasitas kesehatan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023