Potsdam, Jerman (ANTARA News) - Tiga tentara Jerman hari Rabu cedera ringan akibat serangan kelompok bersenjata di Afganistan, sehari sesudah bom bunuh diri untuk mencelakai peronda Jerman menewaskan dua orang Afgan, demikian pernyataan balatentara Jerman. Juru bicara pusat komando tentara di Potsdam, Jerman bagian timur, menyatakan bahwa ronda tengah malam di dekat kota Kunduz, Afganistan utara, ditembaki gerilyawan dengan senjata ringan. Serdadu itu menderita luka luar akibat "benda terbang" dan kendaraan lapis baja jenis Fennek-nya hancur. Bantuan dengan kendaraan angkut lapis baja segera tiba di tempat itu dan terjadi tembak-menembak antara balatentara tersebut dengan gerilyawan penyerangnya, kata juru bicara tersebut. Bom bunuh diri hari Selasa menghantam peronda Jerman di propinsi Kunduz. Seorang penyerang mengendarai mobil penuh peledak mendekati iringan itu dan meledakkannya, kata polisi. Pasukan Jerman di kota Kunduz, Afganistan utara, mengalami serangan pertama bom bunuh diri hari Selasa, yang menewaskan dua warga, kata jurubicara tentara Jerman dari markasbesarnya di Mazar-i-Sharif. Hingga kini, 18 tentara Jerman tewas di negara yang terkoyak perang tersebut, pasca-pasukan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) menjatuhkan pemerintahan Taliban. Seorang tersangka pembom bunuh diri menabrakkan mobilnya ke iringan pasukan gabungan hari Senin. Serangan tersebut terjadi di jalan di dekat pangkalan udara Bagram, pusat gerakan balatentara gabungan, kata Abdur Rahman Sayedkhaili, kepala polisi daerah. "Ada serangan mobil bunuh diri terhadap iringan gabungan beberapa saat lalu, tapi saya tak memiliki perincian, seperti, korban jiwa," katanya. Satu mobil stasiun berisi bahan peledak mendekati iringan gabungan sekitar satu kilometer di luar pangkalan gabungan dan meledak, kata jurubicara Kementerian Dalam Negeri Yousuf Stanizai. Pembom bunuh dirinya tewas dan kendaraannya hancur berkeping-keping. Serangan itu terjadi saat Presiden Afganistan Hamid Karzai mengunjungi propinsi tetangga Balkh. Jerman bulan Juni mengambil alih kepemimpinan Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa pimpinan NATO Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) di Afganistan utara. Menteri Pertahanan Jerman, Franz Joseph Jung, saat itu menyatakan kuatir tentara negeri tersebut menjadi korban serangan dan sergapan Talib di kawasan itu. Berlin mengirim sekitar 2.200 tentaranya untuk pasukan NATO itu. Setelah jarang terjadi sebelumnya, serangan bunuh diri kini muncul berkala di banyak bagian Afganistan, kendati masih jarang di bagian utara. Dua serdadu Inggris dan sedikit-dikitnya 32 pejuang talib serta tentara Afgan hari Selasa tewas dalam tembak-menembak di propinsi Helmand, Afganistan selatan, kata jenderal Afgan. Kedua serdadu Inggris tewas dan satu lagi cedera sesudah perondaan mereka dihadang di kebupaten Sangin di propinsi Helmand pada Selasa pagi, kata Jenderal Rahmatullah Raufi, panglima tentara Afgan di Afganistan selatan. "Kami memastikan bahwa pasukan Inggris terlibat dalam kejadian di lembah Sangin itu, yang dengan sedih, kami pastikan bahwa dua anggota angkatan bersenjata Inggris tewas dalam pertempuran tersebut," kata Kementerian Pertahanan Inggris di London. Juru bicara balatentara Inggris di Helmand, Kapten Drew Gibson, mengatakan kepada kantor berita Prancis (AFP) bahwa satu tentara lain cedera. "Itu merupakan tentara keempat dan kelima Inggris tewas di Afganistan sejak kami datang ke sini tahun 2001. Mereka merupakan yang kedua dan ketiga sejak kami datang ke Helmand sekitar April," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006