Tren positif ini juga diperkirakan akan terus berlanjut, apalagi dengan didukung adanya perjanjian dagang IC-CEPA
Jakarta (ANTARA) - Ekspor peralatan makan keramik Indonesia meraup 96.873 dolar AS atau setara Rp1,5 miliar di pasar Amerika Selatan pada Agustus 2023.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago, Amerika Selatan, Indah Fajarwati Bachter mengatakan salah satu jaringan ritel modern khusus produk perlengkapan rumah Sodimac telah mengimpor peralatan makan keramik Indonesia setelah sejumlah pertemuan bisnis selama dua tahun terakhir.

"Produk tersebut telah hadir di rak gerai Sodimac bulan ini. Hal ini juga menandakan perjanjian dagang Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) terutilisasi dengan baik, sebab adanya eliminasi tarif untuk produk peralatan makan keramik," ujar Indah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Indah menyampaikan Sodimac merupakan jaringan ritel yang tidak hanya berlokasi di Chili, namun juga memiliki toko ritel modern di Argentina, Kolombia, Peru, Meksiko, Uruguay, dan Brasil.

Dengan demikian, peralatan makan keramik tersebut juga akan dipasarkan di negara-negara dimaksud. Hal ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan kualitas produk Indonesia di kawasan Amerika Latin.

Menurut Indah, masuknya produk Indonesia pada segmen peralatan makan di Chili merupakan suatu langkah besar, sebab toko ritel tersebut menerapkan sejumlah kriteria ketat bagi para pemasoknya.

"Pertama, kemampuan produksi yang mumpuni, sehingga dapat menjalin kerja sama untuk jangka panjang. Kedua, berorientasi pada rantai pasok yang lebih ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sosial," katanya.

Lebih lanjut, Sodimac melakukan sejumlah langkah mitigasi sebelum memutuskan untuk berbisnis dengan PT Sango Ceramics Indonesia. Kapasitas dan kualitas yang unggul dari peralatan keramik Indonesia, membuat kegiatan ekspor pun tercapai.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dengan Chili pada 2022 membukukan nilai 584 juta dolar AS. Nilai tersebut naik 37,5 persen dari total perdagangan 2021 senilai 424,6 juta dolar AS.

Pada periode Januari-Mei 2023, Indonesia sudah mencatatkan surplus perdagangan dengan Chili senilai 30,9 juta dolar AS. Terdapat tren peningkatan total nilai perdagangan dalam lima tahun terakhir (2017-2021) sebesar 7,9 persen.

Tren positif ini juga diperkirakan akan terus berlanjut, apalagi dengan didukung adanya perjanjian dagang IC-CEPA.

Baca juga: Produk mamin Indonesia catat transaksi 75 ribu dolar AS di Afrika
Baca juga: Indonesia-Chili teken MoU soal Jaminan Produk Halal
Baca juga: Kemendag sosialisasikan IC-CEPA bagi pelaku usaha di Bali

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023