Bangkok (ANTARA) - Semua orang tentu suka berwisata, tetapi tidak semua memiliki waktu khusus untuk mewujudkan. Adakalanya acara tamasya dilakukan di sela-sela agenda kerja dalam perjalanan tugas ke luar negeri. Itulah yang kemudian dinamakan bekerja seraya wisata.

Kota Bangkok, yang kini disebut Krung Thep Maha Nakhon atau Krung Thep yang berarti kota para bidadari, menjadi tuan rumah perhelatan POCO Carnival Summit Offline 2023, yang dihadiri para petinggi perusahaan teknologi dari Asia Tenggara, bos lokapasar, para pemengaruh, juga delegasi dari Indonesia, yang diikuti enam jurnalis Tanah Air.

Berada tiga hari di kota terbesar di Thailand, delegasi POCO Indonesia tak ingin melewatkannya tanpa acara wisata, meski tipis-tipis, untuk menyegarkan isi kepala di tengah tugas yang mesti ditunaikan.

Bila anda termasuk golongan yang hanya bisa berwisata di sela kerja atau bukan perjalanan wisata sepenuhnya, berikut inspirasi beberapa lokasi wisata di Kota Bangkok yang dapat disinggahi dalam waktu kunjung yang relatif singkat.
 

1. Asiatique: The Riverfront

Berlokasi di Charoen Krung Road, Distrik Bang Kho Laem, Bangkok, Asiatique menghadap langsung ke Sungai Chao Phraya. Bianglala terbesar di Bangkok berada di bagian depan kawasan ini yang sekaligus menjadi ikon Asiatique.

Salah satu kawasan belanja terbuka di Bangkok ini, dulunya merupakan gudang pelabuhan. Dibuka pada 27 April 2012, Asiatique menggantikan Suan Lum Night Bazaar yang tutup pada 2010. Memiliki empat distrik, yaitu Waterfront, Town Square, Charoenkrung, dan Factory, terdapat sekitar 1.500 kios toko dan 40 restoran. Di sini para pelancong akan menemukan banyak kuliner enak, termasuk hidangan pencuci mulut Mango Sticky Rice yang amat tersohor kelezatannya itu.

Selain makanan, tersedia juga berbagai suvenir, tempat bermain, hingga pemandangan indah yang cocok menjadi spot foto.

Tak cukup sampai di situ, berbagai pertunjukan seru juga ada di Asiatique, seperti Calypso Cabaret dan Muay Thai Live Show Bangkok. Bila anda mencari kawasan belanja paket komplit, Asiatique patut masuk dalam daftar wajib kunjung ketika bertandang ke Negeri Gajah Putih ini.

Mango Sticky Rice tersaji di salah satu resto kawasan Asiatique. ANTARA/Sizuka
2. Iconsiam mall

Resmi dibuka pada 10 November 2018, Iconsiam mall menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan terbesar di Thailand. Disebut sebagai "Mother of All Malls", dengan 500 toko, 100 restoran dari lebih dari 30 negara berbeda, serta 7.000 kedai lokal dengan beragam khasanah kuliner, termasuk aneka makanan laut segar, ada pula kuliner ekstrem berupa buaya bakar. Berbagai pernak-pernik cendera mata pun tersedia di pasar modern dalam ruang pusat perbelanjaan ini.

Buaya bakar, kuliner ekstrem di pasar kuliner dalam ruang pusat perbelanjaan Iconsiam Mall, Bangkok. ANTARA/Sizuka
Bangunan megah yang berdiri di tepian Sungai Chao Phraya itu terdiri atas dua gedung yang masing-masing memiliki ketinggian 70 dan 52 lantai, dilengkapi berbagai fasilitas istimewa. Beberapa, bahkan sangat wah dan tidak biasa ada di dalam gedung. Seperti air terjun, taman luar ruangan, hotel, dan kondominium mewah. Dari lantai 7 Napalai Terrace, para pengunjung dapat melihat pemandangan sungai dari ketinggian, berikut landskap Kota Bangkok.

Suasana pasar dalam ruang pusat perbelanjaan Iconsiam Mall, Bangkok. ANTARA/Sizuka
3. Sungai Chao Phraya

Sungai terpanjang dan terpenting di Thailand dengan panjang sekitar 372 km. Chao Phraya membelah sejumlah kota di Thailand, termasuk Bangkok, hingga akhirnya bermuara di Teluk Thailand di perbatasan Provinsi Samut Prakan. Provinsi ini juga dikenal dengan julukan Pak Nam, yang berarti muara sungai. Kedalaman sungai berkisar antara lima hingga 20 meter, sedangkan lebarnya antara 200 sampai 1.200 meter.

Sungai Chao Phraya menjadi jalur transportasi air yang sangat penting, utamanya bagi warga di Thailand tengah. Mereka menggunakan jalur sungai ini untuk pergi ke lokasi kerja sehari-hari.

Ada juga sejumlah kapal dan boat yang disediakan bagi wisatawan untuk menjelajahi Sungai Chao Phraya. Wisatawan bisa naik kapal ekspres dengan tarif tiket antara 10-40 baht Thailand (sekitar Rp 4.300- Rp 17.500). Wisatawan dapat membeli tiket di dermaga atau setelah berada di kapal. Selain kapal ekspres, ada pula pilihan perahu wisata Chao Phraya.

Di sungai besar ini, wisatawan juga bisa menikmati sensasi makan malam mewah di atas kapal pesiar. Ukuran kapal pesiar ini tentunya lebih kecil dari kapal pesiar yang biasa mengarungi lautan. Sejumlah kapal pesiar yang menjelajahi Sungai Chao Phraya, antara lain White Orchid River Cruise, Chao Phraya Princess Cruise, Loy Nava Dinner Cruises, dan Grand Pearl Luxury River Cruise & Dining Experience. Harga tiketnya bervariasi, mulai dari 1.400 baht Thailand (sekitar Rp 613.000).

Manajer PR Produk POCO Indonesia Abee Hakiim mengungkapkan kesan mendalamnya saat menaiki White Orchid River Cruise.

“Seru, pengalaman yang tidak terlupakan, dengan gemerlap pemandangan malam di Kota Bangkok. Sayangnya, kesempatan itu hanya sesaat karena hujan turun,” ujar Abee.

White Orchid River Cruise, kapal pesiar 3 lantai. Waktu itu delegasi POCO Indonesia memesan tempat di lantai teratas yang tidak beratap. Tak lama duduk menikmati perjalanan kapal mengarungi Sungai Chao Phraya, rupanya hujan mendadak turun, sehingga tidak sempat menikmati makan malam di bawah langit Bangkok langsung.

Namun begitu, acara makan malam yang berpindah ke lantai satu juga tidak kalah seru.

“Makan malam ditemani dengan Cabaret Show di dalam kapal juga jadi pengalaman yang unik,” tutur Abee.

Acara makan malam sepuasnya di atas kapal ini berdurasi dua jam sembari mengarungi sungai.

Kapal pesiar mengarungi Sungai Chao Phraya menawarkan layanan makan malam mewah di dalamnya. ANTARA/Sizuka
4. Kuil Wat Arun

Masih dari sekitaran Sungai Chao Phraya, terdapat bangunan bersejarah yang cantik menjulang.

Nama panjangnya Wat Arunratchawararam Ratchaworamahavihara, candi Buddha tertinggi yang ada di Thailand sekaligus merupakan ikon dan mewakili jati diri warga setempat yang amat “Buddha”.

Berada di 158 Thanon Wang Doem, Wat Arun, Bangkok Yai, kuil buka mulai pukul 08.00-18.00 waktu setempat. Harga tiket masuk ke kuil ini hanya 100 baht (Rp43.500), kemudian pengunjung dapat menyewa baju tradisional Thailand seharga 50-100 baht untuk mengabadikan momen seru menjelajahi kompleks kuil. Berfoto dengan latar candi yang cantik dengan kostum yang menawan pula.

Sebelum beranjak meninggalkan kuil, jangan lupa belanja oleh-oleh khas Thailand. Di sekitaran kuil ini banyak pedagang pernak-pernik cendera mata berciri khas Gajah, pun aneka baju, kaos, dan makanan. Anda yang lupa belum menukar mata uang rupiah ke baht, jangan khawatir karena tempat belanja di sini ramah rupiah. Para pedagang di kawasan Kuil Wat Arun mau menerima pembayaran dengan rupiah, tinggal dikonversi harga barang dari baht ke rupiah.

Delegasi POCO Indonesia berfoto dengan latar Kuil Wat Arun mengenakan busana adat Thailand. ANTARA/HO-POCO Indonesia
5. Nuad Thai

Bila badan terasa lelah setelah jalan-jalan di Kota Bangkok, sebelum kembali ke Tanah Air sempatkan melakukan relaksasi dengan menikmati pijat tradisional ala Thailand (nuad Thai).

Nuad Thai merupakan salah satu bentuk terapi pijat tradisional Thailand yang telah dikenal manfaatnya sejak ribuan tahun silam. Terapi dilakukan dengan berbaring di atas kasur, berpakaian lengkap, dan mengharuskan ‘pasien’ ikut bergerak aktif.

Dalam Thai massage atau Thai yoga, terapis menggunakan tangan, lutut, atau bahkan kakinya untuk membantu menggerakkan Anda melalui serangkaian posisi. Pemijatan menggunakan teknik penarikan, peregangan, dan gerakan seperti yoga.

Pijatan khas Thailand ini terkesan sangat menantang, dengan gerakan agak ekstrem dibandingkan pijatan lain pada umumnya. Tidak banyak yang menyukai pijatan ini, namun tak sedikit pula yang tertantang ingin mencoba, paling tidak sekali seumur hidup.

Rifki Wuda, jurnalis IDN Times yang tergabung dalam delegasi POCO Indonesia dan turut menikmati nuad Thai merasa lebih rileks.

“Lumayan, jadi lebih rileks. Cuma menurutku paket yang dua jam terlalu lama gitu,” aku Rifki.

Hanya saja untuk memperoleh layanan pijat di Kota Bangkok haruslah hati-hati memilih tempat terapi, karena jika tanpa referensi yang tepat Anda bisa terjerumus dalam layanan pijat “plus”.

“Kita harus hati-hati ya, kita akan memilih layanan pijat yang sungguh-sungguh untuk relaksasi tubuh, bukan untuk aneh-aneh,” pesan Mr. Anusak, pemandu lokal untuk wisatawan asing.

Dia pun membawa rombongan POCO Indonesia ke Health Land Spa and Massage Asoke yang beralamat di 55 5 100 Pi Sayam Samakhom Alley, Khlong Toei Nuea, Watthana. Dan tidak salah pilih karena tempat terapi ini amat nyaman, bersih dan eksklusif dengan tarif yang terjangkau. Paket layanan pijat biasa (tanpa olesan minyak) berdurasi 2 jam dikenai biaya 650 bath (Rp283 ribu). Keluar dari terapi tubuh pun bugar dan siap beraktivitas kembali.

Melakukan perjalanan dinas seraya wisata, perlu perencanaan matang disertai daftar aktivitas di negara tujuan agar dalam waktu tak banyak itu dapat memperoleh banyak hal. Menggunakan jasa pemandu wisata lokal juga sangat membantu untuk mewujudkan keinginan itu, sebuah perjalanan wisata singkat yang efektif. Pandai-pandailah menjaga keseimbangan antara bekerja dan berwisata agar hati senantiasa gembira.

K̄hxbkhuṇ dan phb kạn h̄ım̀.

Suasana lobi Health Land Spa & Massage Asoke, Bangkok. ANTARA/Sizuka

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023