Jakarta (ANTARA) -
Wilayah selatan Thailand terkenal dengan pesta yang semarak dan jalur backpacker yang sudah lama dikenal pelaku perjalanan.
 
Namun, ada satu pulau yang menawarkan wisata dengan perspektif berbeda yang terletak di Thailand Selatan bernama Koh Yao Noi.
 
Dikutip dari laman Travel Noire, Jumat, Koh Yao Noi, terletak di lokasi yang tenang antara Phuket dan Krabi, hanya berjarak 45 menit naik perahu dari kedua tempat yang ramai itu. Diterjemahkan sebagai "Pulau Panjang Kecil", Koh Yao Noi terkenal dengan pantainya yang belum terjamah, hutan bakau yang masih asli, sawah yang indah, dan interior yang subur.

Baca juga: Seraya wisata di kota para bidadari, Thailand
 
Mencakup area seluas 19 mil persegi, Koh Yao Noi mempertahankan gaya hidup santai dan mewujudkan kehangatan budaya Thailand Selatan.

Di sana, para tamu menemukan kehidupan pulau yang lambat dan penuh perasaan. Suasana di Koh Yao Noi sangat kontras dengan ingar bingar pariwisata yang melekat pada Thailand.
 
Wisatawan bisa menjelajahi pulau itu dengan mengendarai Tuk-Tuk untuk berwisata ke perkebunan karet untuk melihat seni menyadap pohon karet, sebuah langkah penting dalam produksi karet, bahan yang sangat diperlukan dalam berbagai industri global.
 
Pusat kota kecil Koh Yao Noi juga menawarkan pengalaman lokal yang autentik. Pengunjung dapat menjelajahi lingkungan sekitar yang ramai, berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah, dan mencicipi makanan lokal sticky rice dan pupuk bio-organik.
 
Kegiatan lain yang berhubungan dengan seni juga bisa dilakukan saat berwisata ke pulau itu, seperti menciptakan karya seni batik mereka sendiri, dimulai dengan membuat sketsa dan beralih ke proses yang cermat dalam mengaplikasikan lilin panas untuk menguraikan desain mereka.
 
Pusat konservasi ikan di pulau itu juga memainkan peran penting dalam melestarikan ekosistem laut. Para tamu menaiki perahu menuju tempat pembibitan, di mana mereka mendapatkan wawasan tentang terhadap pembiakan, konservasi, perawatan ikan yang terluka, dan pendidikan untuk nelayan generasi berikutnya.

Baca juga: Inspirasi "weekend getaway" di Thailand

Baca juga: Waspadai tujuh modus penipuan turis ini saat liburan di Thailand

Baca juga: Mencicipi sate buaya hingga "fish therapy" di Pattaya Floating Market

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023