Saya sampaikan apresiasi dan selamat datang kepada Komandan KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 di Papua Barat Daya
Sorong (ANTARA) - Kehadiran dua unit kapal perang KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, untuk memperkuat satuan kapal cepat Koarmada III dalam penegakan kedaulatan dan pengendalian perairan yurisdiksi nasional di wilayah itu.

Kedatangan kedua kapal perang itu disambut Panglima Koarmada (Pangkoarmada) III Laksda TNI Rachmad Jayadi, M.Tr. (Han) di dermaga Koarmada lll Jl. Yos Sudarso Poros Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat.

Pangkoarmada III Laksda TNI Rachmad Jayadi mengucapkan selamat datang kepada komandan beserta prajurit KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 di Kabupaten Sorong.

Menurut dia, dengan kehadiran kedua kapal perang ini diharapkan dapat memperkuat Koarmada III sebagai unsur pelaksana Koarmada RI dalam penegakan kedaulatan dan pengendalian perairan yurisdiksi nasional.

"Saya sampaikan apresiasi dan selamat datang kepada Komandan KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 di Papua Barat Daya," katanya.

Baca juga: Menhan: Rawat dua KRI pemburu ranjau baru agar selalu siap tempur

KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626 merupakan kapal cepat rudal yang memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter dan tinggi 4,85 meter.

Kedua armada ini mampu membawa muatan penuh 450 hingga 500 ton dan memiliki jarak jelajah hingga 2.400 mil sekaligus mampu mengangkut sebanyak 55 anak buah kapal (ABK).

"Kedua kapal tersebut telah sukses diuji kelayakan, di antaranya harbour acceptance test (HAT), sea acceptance test (SAT) dan live firing test (LFT), secara umum, kcr 80 m kelima dan keenam ini berhasil melalui pengujian platform kapal hingga sistem persenjataannya,” ujar Pangkoarmada III.

Pembuatan dan desain kapal ini, sebut dia, dilakukan oleh industri dalam negeri yaitu PT. PAL serta telah diserahkan secara resmi oleh Menteri Pertahanan kepada TNI AL beberapa waktu yang lalu di PT. PAL Surabaya.

"Oleh karena itu, keberhasilan pelaksanaan tugas selain ditentukan oleh kehandalan alutsista juga harus ditunjang oleh profesionalisme prajurit sebagai pengawal yang mampu melaksanakan tugas peperangan di laut, serta memiliki standar kualitas perjuangan yang tinggi, dengan jiwa sapta marga dan nilai-nilai trisila TNI angkatan laut,” ungkap dia.

Baca juga: KRI Malahayati dan KRI Fatahillah segera perkuat Koarmada III
Baca juga: Menhan: KRI buatan PAL bukti kesungguhan jamin kedaulatan negara

 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023