Seiring berkembangnya BBIB Singosari saat ini, kualitas semen beku juga harus ditingkatkan.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk memastikan jaminan kualitas semen beku unggul yang diproduksi.

Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Malang, Jumat, Harvick meminta kualitas produksi semen beku ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi nasional yang pada akhirnya mampu menekan tingginya angka impor.

"Seiring berkembangnya BBIB Singosari saat ini, kualitas semen beku juga harus ditingkatkan," kata Harvick.

Baca juga: Kementan siapkan petani kembangkan potensi di tiap daerah

Harvick menjelaskan, komoditas semen beku merupakan komoditas penting untuk memperbanyak jumlah sapi potong di Indonesia, yang selama ini sebagian besar dipasok dari pasar impor.

Oleh karena itu, lanjutnya, produksi semen beku unggul di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari harus semakin baik. Produksi semen beku dilakukan dengan standar yang ketat dengan menggunakan teknologi canggih.

"Meski demikian saya melihat semakin baik karena produksi dilakukan dengan standar yang ketat serta sudah menggunakan dukungan teknologi yang canggih," katanya.

Ia menambahkan, Kementerian Pertanian melalui BBIB Singosari senantiasa berupaya meningkatkan populasi sapi melalui optimalisasi reproduksi inseminasi buatan secara masif dari tahun ke tahun.

"Optimalisasi produksi harus kita tingkatkan secara masif di seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: Penerapan teknologi inseminasi buatan hasilkan 23.203 ekor sapi di NTT

Sementara itu, Kepala BBIB Singosari, Akbar menyampaikan bahwa saat ini balai besar tersebut menghasilkan 3,3 juta dosis semen beku unggul setiap tahun. Produksi yang cukup besar tersebut, bertujuan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan populasi ternak.

"Ini dilakukan untuk mendukung peningkatan populasi hewan ternak, khususnya pada sapi di tingkat nasional," katanya.

BBIB Singosari berupaya untuk mendukung optimalisasi reproduksi Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan). Program tersebut merupakan kolaborasi bersama untuk meningkatkan jumlah hewan ternak, yang pada akhirnya memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.

"Dengan kolaborasi bersama, program peternakan nasional dapat tetap berjalan, sehingga swasembada protein hewani nasional dapat tercapai," kata Akbar.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023