Kami menghormati kedaulatan Venezuela. Hasil akhir penghitungan seluruh kertas suara adalah masalah dalam negeri di Venezuela.
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Brazil Antonio Patriota kembali menegaskan dukungan negaranya bagi hasil pemilihan umum (pemilu) presiden di Venezuela, yang selisih perolehan suaranya memicu kontroversi.

"Kami menghormati kedaulatan Venezuela. Hasil akhir penghitungan seluruh kertas suara adalah masalah dalam negeri di Venezuela," kata Antonio Pariota, di Rio de Janeiro, Rabu.

Wakil AS untuk PBB Susan Rice, yang mengadakan pertemuan dengan Patriota pada Rabu pagi, mengatakan negaranya mendukung hasil total penghitungan ulang. Demikian diberitakan Xinhua.

"Presiden (Barack) Obama tertarik pada penghitungan-ulang 100 persen kertas suara, sehingga kami dapat memastikan bahwa semua rakyat Venezuela dapat menerima hasilnya," kata Rice.

Selama pemungutan suara yang diselengarakan pada Minggu (14/4), Penjabat Presiden Nicolas Maduro mengalahkan calon oposisi Henrique Capriles dengan selisih angka 1,5 persen, atau sebanyak 272.000 suara.

Capriles belum mengakui kekalahan dan menuntut penghitungan-ulang. Menurut Capriles, terjadi beberapa penyimpangan dalam proses pemilihan umum.

Namun, Dewan Pemilihan Umum Nasional Venezuela telah mengkonfirmasi kemenangan Maduro, dan Uni Amerika Selatan (Unasur) --yang mengirim wakil untuk memantau proses pemilihan umum tersebut-- mengatakan keputusan Dewan Pemilihan Umum Venezuela mesti ditegakkan.

Awal pekan ini, Patriota sudah menyampaikan dukungan buat pendirian Unasur mengenai hasil pemilihan umum itu dan menyampaikan harapannya bahwa konflik politik di Venezuela, yang sudah mengakibatkan tujuh orang tewas, akan berakhir.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013