Bengkulu, (ANTARA News) - Peraktik perburuan gajah secara liar di Provinsi Bengkulu masih terus berlanjut sehingga mengancam punahnya populasi hewan yang dilindungi itu. "Pemburuan sebelumnya terjadi di kawasan hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan namaun kini mulai merambah ke hutan Bengkulu Utara dan Muko Muko, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Bengkulu Agung Styabudi didampingi Koordinator Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Aswin kepada ANTARA di Bengkulu, Kamis (29/6). BKSDA terus memantau pergerakan para pemburu liar tersebut bekerja sama dengan aparat Kepolisian dan TNI. "Cegah tangkal tahap awal sudah dilakukan berbagai teknik tersendiri yang tidak diketahui banyak orang, mulai dari penjagaan kawasan sampai ke peredaran hasil buruan," katanya. Untuk pengawasan di lokasi kawasan selain sudah ditempatkan petugas, juga membedayakan masyarakat di desa sekitar kawaan hutan sebagai informan jika ada kelompok berburu yang masuk ke hutan. Sementara pada titik peredaran hasil buruan, juga sudah ditempatkan personel khusus yang setiap saat siap membengkuk penjual hasil buruan seperti gading gajah, kulit harimau dan cula badak. "Kita tidak main-main dalam mengamankan dan menjaga kelestarian hewan yang dilindungi tersebut, siapa pun pelakunya tetap akan ditindak," kata Agung. Ia mengaku, kesulitan untuk memantau kegiatan perburuan di kawasan hutan di Kabupaten Bengkulu Selatan, karena berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung. Sebagian gajah yang diburu berintegrasi ke hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) wilayah Lampung. Ketika ditanya, ia menjelaskan pada 2005 ditemukan tiga ekor bangkai gajah di hutan Air Bikuk, Kecamatan Muko Muko Selatan Kabupaten Muko Muko yang diduga kuat dibunuh pemburu karena gadingnya sudah tidak ada. Modus operasi pemburuan gajah yakni dengan cara meracun hewan tersebut, setelah gajah itu mati diambil gajahnya sementara bangkainya dibiarkan membusuk. Gerombolan pemburu gajah yang ada di Provinsi Bengkulu diduga masih satu kelompok dengan para pemburu gajah di wilayah Provinsi Riau yang telah membunuh banyak gajah. Dalam melakukan kegiatannya mereka terlihat sangat profesional. Koordinator pengelola Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat, Aswin secara terpisah mengatakan, para pemburu itu tidak hanya mengicar gajah tapi binatang lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti harimau dan badak juga diburunya.(*)

Copyright © ANTARA 2006