Tokyo (ANTARA) - Badan antariksa Jepang menunda rencana peluncuran roket H-IIA yang membawa pendarat bulan pada Senin, menurut operator Mitsubishi Heavy Industries (MHI).

Peluncuran itu ditunda karena kondisi angin yang tidak memungkinkan di bagian atas atmosfer, kata unit layanan peluncuran MHI dalam sebuah cuitan di media sosial X, dulu dikenal sebagai Twitter, 24 menit sebelum jadwal peluncuran awal.

Roket H-IIA no.47 rencananya diluncurkan dari Pusat Antariksa Tanegashima milik Badan Antariksa Jepang JAXA di selatan Jepang pada Senin pukul 9.26 waktu setempat.

MHI akan menyediakan informasi lebih lanjut, menurut JAXA dalam siaran livestream Youtube.

Roket itu membawa wahana Pendaratan Pintar untuk Penelitian Bulan (SLIM) yang akan menjadi kendaraan luar angkasa pertama Jepang yang mendarat di bulan. Sebelumnya, misi Hakuto-R milik perusahaan startup Tokyo ispace gagal diluncurkan pada April.

JAXA menjadwalkan SLIM akan mendarat di bulan pada Januari-Februari 2024 jika peluncuran dilakukan pada Senin, yang akan mengikuti kesuksesan pesawat antariksa India Chandrayaan-3 mendarat di bulan pada Agustus.

Roket itu juga akan membawa satelit pencitraan X-ray dan misi spektroskopi (XRISM) yang merupakan proyek gabungan antara JAXA, badan antariksa AS NASA serta Badan Antariksa Eropa.

Roket H-IIA dibangun bersama oleh JAXA dan MHI dan merupakan pesawat peluncuran antariksa resmi Jepang dengan tingkat kesuksesan peluncuran mencapai 98 persen sejak 2001. Namun setelah kegagalan roket pengangkat kapasitas sedang baru H3 pada peluncuran perdananya di Maret, badan antariksa itu menunda peluncuran roket H-IIA No.47 selama beberapa bulan untuk penyelidikan penyebab kegagalan.

Upaya peluncuran luar angkasa Jepang lainnya juga mengalami hambatan, antara lain kegagalan peluncuran roket kecil Epsilon pada Oktober 2022, begitu juga ledakan mesin yang terjadi saat dilakukan tes bulan lalu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Mesin roket Jepang Epsilon S meledak saat uji coba
Baca juga: Nissan dan JAXA kolaborasi purwarupa penjelajah bulan
Baca juga: Astronot Jepang jadi awak stasiun ruang angkasa yang dipimpin AS

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023