Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) membantu mengembangkan usaha jamur tiram yang dikembangkan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

"Usaha jamur tiram dikembangkan pelaku UMKM di Kecamatan Matakali Kabupaten Polman, secara mandiri," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, seorang pemuda asal Kecamatan Matakali Kabupaten Polman, Muh Alfahreza, telah mengembangkan usaha jamur tiram melalui UMKM dan telah bernilai ekonomi dan meningkatkan kesejahteraannya.

Menurut dia, usaha jamur tiram milik Muh Alfahreza tersebut, telah bernilai ekonomis karena dijual dengan harga Rp30.000 perkilogram.

"Dalam setiap bulan UMKM tersebut Muh Alfahreza mampu menghasilkan jamur tiram hingga 400 kilogram, sehingga pendapatannya setiap bulan mencapai Rp12 juta," katanya

Ia menyampaikan, pelaku UMKM tersebut mengembangkan usaha jamur tiram dengan belajar secara otodidak, sehingga pemerintah akan turut membantu usaha pengembangannya.

"Pemerintah Sulbar akan membantu pengembangan usaha jamur tiram pelaku UMKM tersebut, dengan melakukan uji laboratoriun untuk menjamin usaha jamur tiram tersebut telah layak di konsumsi melalui sertifikasi," katanya.

Menurut dia,  produk UMKM telah disertifikasi maka akan mengangkat nilai produk, dan akses pemasaran akan semakin luas.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar sangat berharap usaha jamur tiram tersebut dapat terus berkembang, dan dipasarkan diseluruh wilayah Sulbar.

"Pemerintah Sulbar juga akan membantu upaya pemasarannya, dengan diberikan legalitas, menjadi kekayaan intelektual," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah akan terus memantau setiap produk UMKM di Sulbar agar dapat berkembang, dan diharapkan setiap produk UMKM yang berpotensi berkembang dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Sulbar untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraannya.

Baca juga: UMKM Sulbar ekspor abon ikan ke Australia 

Baca juga: Wamentan apresiasi agrikultur pembuatan kain tenun Sekomandi

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023