Brisbane (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, mengatakan 2023 menjadi tahun terbaik bagi hubungan bilateral Indonesia-Australia yang terefleksi dari meningkatnya total perdagangan hingga 85 persen dan meningkatnya investasi Australia ke Indonesia 170 persen.  

Saat membuka pertemuan bisnis Indonesia-Australia IndOz Conference pada Kamis (24/8), Dubes Siswo juga mengatakan meningkatnya investasi Australia ke Indonesia itu terjadi tiga tahun setelah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IACEPA) berlangsung.

Melalui siaran pers yang diterima ANTARA, Selasa (29/8), Dubes Siswo juga memaparkan ekonomi Indonesia dan Australia menjadi potret perekonomian yang saling melengkapi, sebagaimana yang terlihat dari industri baja dan industri makanan Indonesia yang ditopang oleh impor bijih besi dan gandum dari Australia. 

Karenanya, pertemuan bisnis Indonesia-Australia IndOz Conference yang kembali digelar di Brisbane City Hall itu menjadi momentum yang berpotensi meningkatkan kolaborasi hubungan Indonesia-Australia.

"Saya berharap melalui IndOz Conference kita dapat memanfaatkan momentum ini dan membangun kekuatan ekonomi Indonesia-Australia, atau ASEAN-Australia," katanya.

Konferensi yang dihadiri oleh kalangan pengusaha, akademisi, pejabat pemerintah, dan para professional muda dari berbagai sektor itu mengambil tema "Indonesia: gateway to ASEAN’s Sustainable Trade and Investment".

Topik Arsitektur Kesehatan Global pada IndOz 2023 ini menjadi salah satu sorotan utama yang membahas mengenai urgensinya kesetaraan akses untuk layanan kesehatan dan potensi teknologi digital dalam pengembangan layanan Kesehatan. 

Turut dibahas juga mengenai Transisi Energi Berkelanjutan yang membahas mengenai model kolaborasi yang berhasil antara Lembaga riset dan industri untuk mewujudkan masa depan yang ramah lingkungan serta kisah sukses pengembangan energi terbarukan dan topik–topik menarik lainnya.

"Kami sangat senang dengan antusiasme terhadap Konferensi IndOz 2023," ujar Ashleigh Mansfield, Direktur Konferensi IndOz 2023. 

"Partisipasi aktif dari peserta, pembicara, sponsor, dan mitra benar benar mencerminkan minat dan potensi kolaborasi dalam hubungan Indonesia-Australia. Kami tak sabar untuk melihat momentum ini terus berlanjut," kata David Widjaja selaku Penasihat Konferensi.

Konferensi dihadiri oleh 320 peserta yang didukung oleh perwakilan pemerintah Indonesia dan Australia seperti Walikota Brisbane Adrian Schrinner; Menteri Pariwisata dan Perdagangan Australia Don Farrell; Menteri Keuangan, Perdagangan dan Investasi Cameron Dick; Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dan Konsul Jenderal RI di Sydney Vedi Kurnia Buana.

Konferensi IndOz merupakan acara tahunan untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi antara Indonesia dan Australia yang dihadiri oleh para pemimpin, pakar industri, profesional untuk menjelajahi topik-topik krusial dan mendorong perubahan. 

Konferensi ini menjadi katalisator bagi kemitraan lintas batas dan perkembangan sosial-ekonomi. IndOz 2023 merupakan tahun ke-10 diadakannya konferensi bisnis tahunan tersebut di Brisbane. Konferensi IndOz 2024 direncanakan akan diselenggarakan di Bali, Indonesia.

Baca juga: Kemendag tingkatkan tata kelola penerbitan SKA dorong ekspor nasional
Baca juga: RI targetkan ekspor nonmigas ke Australia naik jadi 3,37 miliar dolar


Pewarta: Nabila Anisya Charisty
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023