Banda Aceh (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) menegaskan tak akan mencampuri kandidat calon gubernur (cagub) untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang akan bersaing dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), meski EU telah memberi dukungan bagi kelancaran pilkada akhir 2006. "Saya sendiri tidak tahu siapa-siapa cagub NAD. Saya tegaskan, UE hanya membantu pelaksanaan dan mendukung nota kesepahaman (MoU) GAM-RI," kata Luis Lechiguero, wakil dari Komisi UE menjawab wartawan di Banda Aceh, Kamis. Jadi tidak masuk dalam politiknya, tapi hanya membantu pelaksanaan dari implementasi untuk pilkada itu sendiri, katanya usai peresmian proyek untuk mendukung Komisi Independen Pemilihan (KIP). "Saya heran dan kaget terhadap pertanyaan yang seolah-olah kami (UE) memiliki kandidat untuk cagub di NAD," katanya dan menambahkan keberadaan UE di Aceh berdasarkan permintaan Pemerintah Indonesia. "Waktu itu UE memediasi MoU RI-GAM itu juga berdasarkan permintaan Pemerintah, membantu dan mendukung MoU sendiri juga berdasarkan permintaan pemerintah. Ada proses-proses dan aktivitas lain, selain pilkada yang mendukung proses perdamaian itu sendiri juga berdasarkan permintaan Pemerintah Indonesia," kata dia. Kemudian, kata dia, terkait dengan misi evaluasi untuk pilkada di Aceh itu sendiri, UE juga akan bersedia kalau diminta Pemerintah Indonesia. Dia menyebutkan para pemimpin di UE sudah berkomitmen akan mendukung proses perdamaian di Aceh sampai selesai, bukan hanya pilkada. Sementara itu, unit pemerintahan UNDP untuk proyek "Aceh Local Election Support (ALES)", Nurina Widagdo, menyatakan keterlibatan pihaknya untuk mempromosikan perdamaian dan demokrasi jangka panjang di Aceh melalui dukungan terhadap pilkada kepala pemerintahan tingkat provinsi, kabupaten/kota yang pertama kali di daerah ini. Menurut dia, ALES menyediakan bantuan teknis kepada KIP dan beberapa area yang terhitung paling penting dalam proses pemilihan, seperti membuat rancangan perangkat hukum, penyelesaian perselisihan, koordinasi dengan donor, manajemen keuangan, serta pengumpulan dan penghitungan suara dan pemantauan. Kemudian, ALES mendirikan pusat imformasi media guna mendukung pembuatan dan penyebaran informasi mengenai pemilihan dan edukasi bagi para pemilih, kata dia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006