Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Balai Kota DKI Jakarta harus menjadi yang pertama menerapkan penyiraman air dari puncak gedung dengan pompa bertekanan tinggi (water mist generator) untuk mengurangi polusi udara.
 
"Secepatnya (penerapan penyiraman massal). Biro Umum dulu ini persiapan. Balai Kota DKI harus lebih dulu dari yang lain," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.
 
Heru menyebutkan, konsep penyiraman dari ketinggian itu akan dimatangkan dalam rapat dengan pengelola gedung minggu depan.
 
"Hari ini saya bertemu beberapa pengelola, alatnya juga sedang diproduksikan. Tapi yang terpenting adalah saya kumpulkan mereka untuk bisa melakukan," ujar Heru.
 
Heru menyebutkan, para pemilik dan pengelola gedung tinggi di Jakarta perlu melakukan penyemprotan air dari puncak gedung dengan pompa bertekanan tinggi untuk mengurangi polusi udara.
 
"Kemarin Pak Asep sampaikan mungkin saran-saran dari bapak-ibu sekalian gedung-gedung tinggi yang ada di Pemda DKI bersama-sama untuk melakukan istilahnya 'water mist'," katanya.

Baca juga: Penyemprotan jalan secara rutin mampu kurangi polusi udara Jakarta
Baca juga: Kipas aluvial jadi penyebab jarang muncul awan hujan di Jakarta
 
Secara bertahap, Heru mengingatkan kalangan industri untuk bersama-sama menurunkan polusi udara. Heru juga menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Purwanto untuk menyiapkan konsep penyemprotan "water mist" tersebut.
 
Menurut Asep, penerapan "water mist 
generator" jauh lebih efektif dibandingkan penyemprotan air di jalanan Ibu Kota. DLH DKI juga akan mengusulkan penerapan "water mist generator" di Jakarta untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.
 
Selain itu, "water mist generator" juga mudah untuk dibuat. Berdasarkan pemaparan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), harga satu unit "water mist generator" berkisar Rp50 juta.
Baca juga: KPAI: Polusi tinggi, perlu ada pemeriksaan kesehatan anak di Jakarta

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023