Kami meragukan kebijakan-kebijakan ini dapat membalikkan kepercayaan atau menentukan arah pasar
Singapura (ANTARA) - Saham-saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, didorong reli di China karena investor menyambut baik upaya Beijing dalam mendukung pasar, sementara obligasi menguat dan dolar merosot karena kemungkinan melemahnya data AS.

Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 1,00 persen, dengan indeks Nikkei Jepang berakhir terangkat 0,18 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup 0,71 persen lebih tinggi.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng berakhir 1,95 persen lebih tinggi, indeks saham-saham unggulan (blue chips) di China daratan ditutup naik 1,02 persen dan Indeks Komposit Shanghai meningkat 1,25 persen.

China telah mengurangi separuh pajak perdagangan saham, melonggarkan aturan pinjaman margin, mengerem pencatatan saham baru dan menyetujui dana ritel baru dalam beberapa hari terakhir -- setidaknya menandakan tekad untuk menstabilkan pasar meskipun hal itu tidak banyak membantu perekonomian yang terpuruk.

Setelah melakukan aksi jual dalam rebound awal Senin pagi (28/8/2023), setelah langkah-langkah tersebut diumumkan akhir pekan, investor asing menjadi pembeli bersih sekitar 500 juta dolar AS pada saham China pada Selasa mungkin dengan harapan bahwa bantuan yang lebih substantif akan menyusul.

“Kami meragukan kebijakan-kebijakan ini dapat membalikkan kepercayaan atau menentukan arah pasar,” kata analis Bank of America.

“Pasar keuangan hanyalah cerminan dari perekonomian yang mendasarinya, dan kami memerlukan kebijakan yang dapat mengatasi masalah fundamental ekonomi… dalam pandangan kami, 2-3 minggu ke depan masih merupakan waktu yang penting untuk mengambil tindakan kebijakan.”

Pengembang China, Country Garden, memimpin kenaikan di Hong Kong, bersama dengan pembuat kendaraan listrik BYD, yang melaporkan laba tiga kali lipat pada semester pertama.

Tekanan tetap ada pada China Evergrande, dan perusahaan pengembang yang pernah diperdagangkan di atas 30 dolar Hong Kong per sahamnya itu anjlok 10 persen menjadi 0,31 dolar Hong Kong pada sesi kedua setelah kembali dari suspensi - menyoroti keraguan besar yang masih ada terhadap sektor properti negara tersebut yang terlilit utang.

Pasar berjangka AS datar. Pasar berjangka Eropa naik 0,2 persen dan pasar berjangka FTSE naik 0,8 persen menunjukkan keuntungan positif dari liburan sehari di London.

Di negara lain di Asia, fokus investor tertuju pada data AS yang mungkin menentukan apakah suku bunga perlu dinaikkan lebih lanjut atau tidak.

Angka lowongan pekerjaan akan dirilis pada Selasa, diikuti oleh data tenaga kerja yang lebih luas dan survei ISM pada Jumat (1/8/2023), dan pedagang obligasi bersiap untuk penurunan angka tersebut.

“Ada antisipasi akan sedikit perlambatan di pasar tenaga kerja dan meredanya laju inflasi,” kata Ryan Felsman, ekonom senior di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.

Obligasi pemerintah AS memperpanjang kenaikan semalam, mendorong imbal hasil obligasi dua tahun turun lima basis poin menjadi 5,0 persen dan imbal hasil obligasi 10 tahun turun dua basis poin menjadi 4,1922 persen.

Hal ini memberikan sedikit tekanan pada dolar, yang telah tergelincir di bawah rata-rata pergerakan 200 hari menjadi 1,0833 dolar per euro dan sedikit lebih rendah pada mata uang utama lainnya.

Dolar Australia naik tipis 0,3 persen menjadi 0,6440 dolar AS, dengan gubernur bank sentral baru Michelle Bullock akan menyampaikan pidatonya hari ini.

Yen tetap tertahan di dekat level terendah 10 bulan pada Senin (28/8/2023), dengan kerugian sekitar 10 persen terhadap dolar tahun ini.

Para pedagang khawatir bahwa pelemahan mata uang ini mungkin akan segera mendorong intervensi pemerintah, dan pada level 146,30 per dolar, mata uang ini hampir tidak tergerak oleh laporan pemerintah yang menunjukkan titik perubahan dalam upaya negara tersebut melawan deflasi selama bertahun-tahun.
 
Baca juga: Saham-saham Asia menguat karena China tawarkan bantuan ke pasar
Baca juga: Saham Asia dibuka naik tipis, China umumkan langkah baru dukung pasar


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023