Itu sebenarnya menjadi beban bagi saya."
Pontianak (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi, M Akil Mochtar menyatakan sebagai pemimpin pada lembaga negara Mahkamah Konstitusi pihaknya akan menegakkan terus prinsip independensi.

"Negara hukum itu mensyaratkan hakim yang tidak takut atau khawatir kepada pihak luar karena bertindak independensi dan imparsial (pandangan yang memuliakan kesetaraan hak setiap individu, red)," kata Akil Mochtar saat memberikan sambutan dalam silaturahmi Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, di Rumah Adat Melayu Pontianak, Jumat malam.

MABM Kalbar mengundang Akil Mochtar dalam silaturahmi peringatan 16 tahun MABM Kalbar sekaligus sebagai acara syukuran atas terpilihnya salah satu putra daerah Kalbar sebagai pemimpin pada lembaga negara tersebut. Akil Mochtar dilantik sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pada 5 April lalu.

Akil Mochtar juga adalah salah satu anggota Dewan Penasihat MABM Kalbar. Dalam kesempatan itu, Akil Mochtar didaulat untuk memberikan sambutan dan sosialisasi mengenai tugasnya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang belum lama ini menggantikan Mahfud MD.

Menurut Akil Mochtar, memimpin lembaga negara seperti Mahkamah Konstitusi bukan perkara mudah karena Mahkamah Konstitusi kini menjelma menjadi lembaga modern dan terpercaya. Kondisi Mahkamah Konstitusi memang bukan dibentuk olah ketua, tetapi para hakim. Akan tetapi dalam konteks tertentu, figur ketua sangat berpengaruh bagi performa lembaga tersebut.

Ia mengatakan, untuk bisa sampai di posisi tersebut, modal yang disiapkan sangat besar yakni kepercayaan dari para koleganya, para hakim di Mahkamah Konstitusi. "Namun di sisi lain, setelah `memanggul` jabatan itu, di hadapan saya sudah ada hamparan luas tanggung jawab," katanya.

Akil mengaku bersyukur menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi dari generasi ketiga meski ia dari generasi kedua para hakim di Mahkamah Konstitusi. Karena setelah Profesor Jimly Assidiqi dan Profesor Mahfud MD, ia menjadi lebih dimudahkan karena struktur, infrastruktur, dan aturan main di Mahkamah Konstitusi sudah sangat baik, mapan dan profesional.

"In Shaa Allah saya akan konsisten dan bekerja dengan baik. Beristikharah mencari hal-hal baru yang baik di masa yang akan datang," kata dia lagi.

Akil menambahkan, Mahkamah Konstitusi adalah lembaga peradilan yang bersih, berintegrasi, imparsial dan independen. Hasilnya bisa dilihat dari berbagai prestasi yang pernah diraih lembaga tersebut. Bahwa Mahkamah Konstitusi saat ini sebagai lembaga penegak hukum terpercaya dan putusannya selalu diapresiasi. Bukan saja menghasilkan putusan hukum yang berkeadilan, tetapi juga terpercaya. Mahkamah Konstitusi telah masuk dalam 10 besar Mahkamah Konstitusi dunia yang sukses menjalankan tugas-tugasnya.

"Itulah maksud saya, suatu kebahagiaan sekaligus tanggung jawab yang besar," katanya. Dan sebagai lembaga peradilan, Mahkamah Konstitusi juga semakin berwibawa bahkan menjadi "kiblat" dalam penegakan hukum dan peradilan.

Akil juga mengingatkan, Mahkamah Konstitusi memiliki hakim-hakim yang independen.

Ia menyatakan sengaja menjelaskan independensi itu dengan harapan agar masyarakat tahu bahwa ia dan para hakim lainnya dengan dukungan masyarakat luas harus selalu menjaga prinsip independensi. Kepada tamu dan undangan yang hadir di acara itu, Akil meminta agar prinsip independensi itu dihormati sehingga ia dan para hakim di Mahkamah Konstitusi dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

"Secara jujur saya katakan, saya memiliki teman-teman (hakim) yang `harga mati` terhadap independensi. Karena dengan itulah seorang hakim dapat memutuskan perkara dengan adil. Dan bagi hakim, putusan yang memenuhi rasa keadilan masyarakat itulah `mahkota` yang paling indah," kata dia lagi.


Pujian-ujian

Dalam kesempatan itu, Akil Mochtar juga mengatakan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga baru yang belum genap 10 tahun namun kondisinya sangat bagus. Namun ia mengatakan Mahkamah Konstitusi tidak boleh terlena oleh pujian karena bentuk ujian tidak selalu tampil dalam bentuk keterpurukan. Karena kejayaan pun bentuk ujian.

Ia mengatakan, sebagai ketua Mahkamah Konstitusi tidak boleh surut, dan semua menjadi pelecut agar Mahkamah Konstitusi kuat. Tidak cepat puas, integritas dan amanah dalam menjalankan tugas.

Akil meminta dukungan semua pihak agar ia dan para hakim di Mahkamah Konstitusi dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Namun ia mengatakan tetap menjalin hubungan yang baik, misalnya dengan MABM Kalbar dan Majelis Adat Dayak (MAD) Kalbar dengan prinsip independesi.

Akil menambahkan ia akan terus berjuang untuk masyarakat Kalbar melalui jalurnya. Dan setiap yang berjuang tidak selama berada di atas, tetapi juga di bawah dan bisa dicaci maki. Ia mengatakan menyelesaikan studi di Kalbar, dan masyarakat Kalbar menyatakan sangat bangga kepada dirinya.

"Itu sebenarnya menjadi beban bagi saya," kata dia lagi.

Selain itu, ada pendapat yang menyatakan Akil Mochtar berada di bawah bayang-bayang Mahfud MD. Namun Akil menyatakan, "Saya jawab saya punya karakter sendiri."

Sebagai putra Kalbar, Akil meminta maaf kepada masyarakat Kalbar bahwa ia tidak bisa sembarangan terima telepon, apalagi jika bicara soal perkara. "Mohon maaf tidak bisa sembarang terima telepon karena menyangkut independensi," katanya lagi.

Menjelang akhir sambutannya, ia mengatakan jika ada teman ingin menemuinya, sebaiknya di kantor saat pukul 16.00 -17.00 WIB untuk sekadar bertemu dan minum kopi bersama, karena jika di luar waktu itu ia tidak bisa, kini jadwalnya semakin padat.

Sejumlah tokoh masyarakat Kalbar yang hadir dalam acara tersebut selalu mengucapkan rasa bangga yang begitu besar, juga berpesan agar Akil Mochtar, kelahiran Putussibau, 18 Oktober 1960 itu selalu amanah. 
(N005)

Pewarta: Nurul Hayat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013