Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, tewas dalam kecelakaan pesawat pekan lalu dan Presiden Vladimir Putin kemudian memerintahkan tentara Wagner untuk menandatangani ikrar sumpah setia kepada Rusia.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanski pada Senin (28/8) mengatakan kerja sama bilateral antara Rusia dan Mali serta "pilihan berdaulat" dari junta militer untuk kemitraan keamanan internasional "membuat mantan mitra Barat kami tidak bisa tidur".
Rusia akan terus memberikan bantuan komprehensif kepada Mali dan mitra-mitra Afrika lainnya yang berkepentingan atas dasar bilateral, setara dan saling menghormati, katanya kepada Dewan Keamanan PBB.
Dewan beranggotakan 15 negara itu pada Juni memilih untuk mengakhiri misi penjaga perdamaian selama satu dekade di Mali setelah junta militer tiba-tiba mengusir pasukan berkekuatan 13.000 orang dari PBB (MINUSMA).
Amerika Serikat menuding tindakan itu direkayasa oleh kelompok Wagner.
Mali telah berjuang melawan pemberontakan kelompok bersenjata sejak 2012.
Pemantau sanksi PBB melaporkan kepada Dewan Keamanan bulan ini bahwa "dalam waktu kurang dari setahun, ISIS di Kawasan Sahara telah menggandakan wilayah kekuasaannya di Mali".
Junta Mali, yang merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2020 dan 2021, bekerja sama dengan Wagner pada 2021.
"Seperti yang dikhawatirkan banyak pihak, keputusan pemerintah transisi untuk menutup MINUSMA telah memicu kekerasan baru di lapangan," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada Dewan Keamanan pada Senin.
"Selain itu, penarikan MINUSMA membatasi kemampuan komunitas internasional untuk melindungi warga sipil dari serangan tentara Wagner, yang aktivitasnya berkontribusi terhadap ketidakamanan yang lebih besar di negara tersebut," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Putin tak akan hadiri pemakaman Prigozhin, kata Kremlin
Baca juga: Rusia konfirmasi tewasnya pimpinan Wagner dalam kecelakaan pesawat
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023