Jakarta (ANTARA) - Kisah laksamana perempuan pertama di dunia asal Aceh Laksamana Malahayati akan segera ditampilkan dalam rupa pertunjukan teater kolosal berjudul “Jalasena Laksamana Malahayati” di Taman Ismail Marzuki (TIM), 9 September mendatang.

Kini, para pemain yang berjumlah 62 orang itu tengah menjalani persiapan dan latihan babak akhir sebelum pementasan, termasuk aktor Marcella Zalianty sebagai pemeran utama dan Cut Mini yang memerankan ibu dari Malahayati.

“Kisahnya adalah salah satu momen dalam sejarah yang begitu penting yang begitu besar, di mana pada zaman itu tokoh Malahayati adalah simbol bahwa negara kita adalah negara maritim, salah satu negara terkuat di dunia yang dulu sangat disegani,” ujar Marcella, pada sela latihan “Jalasena Laksamana Malahayati” di GOR Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.

Baca juga: TNI AL angkat sosok Malahayati sebagai inspirasi perkuat maritim RI

Marcella yang juga bertindak sebagai produser pementasan teater kolosal tersebut mengatakan bahwa pertunjukan “Jalasena Laksamana Malahayati” merupakan kolaborasi antara pemain film, pemain dari Teater Koma, Wayang Orang Bharata dan juga prajurit Korps Wanita Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Korps Marinir TNI AL serta beberapa perwira tinggi TNI AL.

Pada kesempatan yang sama Cut Mini mengaku bangga dapat bergabung dengan pertunjukan teater yang mengangkat kisah pahlawan perempuan Tanah Air itu. Wanita keturunan Aceh itu berharap pertunjukan teater “Jalasena Laksamana Malahayati” dapat mengingatkan masyarakat Indonesia akan perempuan-perempuan Indonesia yang tangguh.

“Cerita Malahayati ini mengangkat cerita seorang perempuan, betapa tangguhnya perempuan Indonesia, salah satunya Malahayati, dia seorang sosok pahlawan di Aceh selain Cut Nyak Dien, begitu dia diangkat menjadi pertunjukan teater wah senang banget saya, betapa bangganya saya walaupun tidak banyak dapat giliran muncul, yang penting dialognya bagus,” ujar Cut Mini berseloroh.

“Kalau anaknya (Malahayati) sudah setangguh itu, bagaimana coba ibunya?” kata dia menambahkan.

Pementasan teater kolosal “Jalasena Laksamana Malahayati” mengangkat kisah heroik perjuangan Laksamana perempuan pertama di dunia yang bernama Malahayati, di dalamnya akan ada simulasi pertempuran laut dengan mengambil latar Aceh tempo dulu termasuk menghadirkan kejutan berupa penampilan replika kapal perang seukuran aslinya di atas panggung pertunjukan.

Pertunjukan juga akan ditambah dengan teknologi videomapping yang indah untuk memperkuat suasana pertempuran masa lalu antara armada Kesultanan Aceh yang dipimpin Laksamana Malahayati melawan armada perang Belanda.

Baca juga: Wagub DKI ajak generasi muda teladani semangat juang Keumalahayati

Berlatar tahun 1500-an, Malahayati menceritakan kisah kebangkitan seorang pejuang wanita di angkatan laut Aceh kala itu. Kisah seorang laksamana wanita dalam dukanya atas kematian ayah dan suaminya serta kaum lelaki dalam pertempuran dengan Portugis.

Kenyataan itu tak dapat dia diterima dan dia bertekad untuk menuntut balas dengan membentuk Inong Balee, laskar perang berkekuatan 2.000 personel yang seluruh prajuritnya adalah perempuan.

Salah satu kesuksesan terbesar pasukan Inong Balee pimpinan Laksamana Malayahati adalah mematahkan perlawanan invasi armada Belanda yang dipimpin dua pengelana bersaudara, Cornelis de Houtman dan Frederik de Houtman. Malahayati menyuarakan keberaniannya untuk tidak menyerah pada nasib dan melanjutkan perjuangan menjaga kedaulatan Bumi Rencong dari tangan penjajah.

Baca juga: Pahlawan asal Aceh Laksamana Malahayati jadi nama jalan di Jakarta

Baca juga: Deretan film perjuangan kemerdekaan, cocok ditonton jelang HUT RI

Baca juga: Pentingnya menyaksikan kembali film "Tjoet Nya' Dhien"


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023