Ottawa (ANTARA) - Petani Kanada diproyeksikan untuk menghasilkan lebih sedikit gandum, kanola, jelai (barley), dan oat pada 2023, menurut model perkiraan hasil panen terbaru yang menggunakan citra satelit dan data agroklimat, ungkap Statistics Canada pada Selasa (29/8).

Penurunan produksi untuk sebagian besar tanaman didorong oleh hasil panen yang lebih rendah akibat kondisi kering di Kanada bagian barat di sebagian besar wilayah padang rumput atau prairi, kata badan statistik nasional itu.

Produksi gandum diproyeksikan turun 14,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 29,5 juta ton pada 2023.

Hasil panen diperkirakan turun 18,6 persen menjadi 41,2 gantang per 0,4 hektare, mengimbangi perkiraan area panen yang lebih tinggi, yang diperkirakan akan naik 5,6 persen menjadi sekitar 10 juta hektare.

Produksi kanola diperkirakan akan turun 6,1 persen menjadi 17,6 juta ton pada 2023. Hasil panen diperkirakan turun 8,8 persen menjadi 35,4 gantang per 0,4 hektare, sementara area panen diperkirakan akan meningkat 3 persen menjadi sekitar 8,8 juta hektare

Produksi jelai diperkirakan akan turun 20,7 persen menjadi 7,9 juta ton pada 2023, sementara produksi oat akan turun 53,5 persen menjadi 2,4 juta ton, produksi terendah dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Sementara itu, produksi jagung untuk biji-bijian diproyeksikan meningkat 1,3 persen menjadi 14,7 juta ton pada 2023, sedangkan produksi kedelai diperkirakan naik 2,9 persen menjadi 6,7 juta ton karena area panen yang lebih luas, papar badan tersebut.

Statistics Canada mengandalkan teknologi satelit dan data agroklimat untuk membuat model hasil panen dan produksi awal sejak 2016.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023