Changchun (ANTARA) - Sebuah pameran berskala besar di Provinsi Jilin, China, menarik banyak perusahaan asing yang ingin memanfaatkan peluang bisnis di provinsi tersebut.

Jilin sebelumnya tidak dilirik oleh investor asing karena sejarahnya sebagai basis industri tua dan bagian dari "Rust Belt" China. Namun, provinsi itu kini telah beralih ke berbagai industri yang tengah berkembang (emerging), termasuk energi baru dan material baru, setelah mengonsolidasikan sektor-sektor konvensional seperti mobil dan pertanian.

Terletak di jantung lingkaran ekonomi Asia Timur Laut, Provinsi Jilin terus mengembangkan keterbukaan tingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data dari departemen perdagangan provinsi Jilin, ekspor provinsi tersebut mencapai 28,14 miliar yuan (1 yuan = Rp2.093) atau sekitar 3,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.263) pada paruh pertama tahun ini, tumbuh 25,3 persen secara tahunan (year on year), atau 21,6 poin persentase lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Ekspor provinsi tersebut ke negara-negara sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra melonjak 78,2 persen.

Transformasi ini mengubah Jilin menjadi tujuan populer bagi perusahaan asing yang mencari investasi dan pertumbuhan di kawasan Asia Timur Laut.

Pada Pameran China-Asia Timur Laut ke-14, yang ditutup pada Minggu (27/8) di Changchun, ibu kota Provinsi Jilin, lebih dari 1.000 perusahaan domestik dan internasional, termasuk AstraZeneca dan Aliansi RCEP dari Korea Selatan (Korsel), mendirikan stan pameran, yang menarik banyak pengunjung bisnis.

Perwakilan dari pemerintah, perusahaan, dan akademisi di negara-negara Asia Timur Laut berkumpul untuk menjajaki peluang kerja sama di lebih dari 30 forum dan negosiasi bisnis.

"Sebelumnya, saya hanya berpartisipasi dalam pameran bisnis ke bisnis (business to business/B2B) berskala kecil. Namun melalui Pameran China-Asia Timur Laut, saya menyadari besarnya pasar dan potensi kerja sama di China timur laut," kata Egor Andreev, direktur proyek Asia-Pasifik operator mesin pencari Yandex asal Rusia, dalam Pertemuan Kerja Sama Ekonomi Regional Asia Timur Laut untuk Pengusaha Muda di pameran tersebut.

Andreev mengatakan Yandex menyediakan layanan konsultasi investasi bagi perusahaan China yang tertarik berinvestasi di Rusia dan memperkenalkan produknya ke pasar Rusia.

Dia meyakini semakin banyak perusahaan China, khususnya di sektor mekanik dan elektronik, secara proaktif mencari kerja sama untuk berekspansi ke pasar luar negeri.

"Kami berharap dapat menjalin lebih banyak kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor otomotif pada pameran tersebut, karena Changchun dikenal sebagai tempat lahirnya industri otomotif China," imbuhnya.

Seperti Andreev, banyak perwakilan perusahaan asing yang berpartisipasi dalam pameran itu terkesan dengan vitalitas baru Jilin. Mereka memuji ketulusan pemerintah, pasar konsumen yang luas, dan momentum pertumbuhan industri-industri emerging.

"Kami mencari peluang baru dengan teman lama," kata Lee Yoon-woo, ketua Dai Han Pharm. Co., Ltd., sebuah "merek legendaris" di industri perangkat medis Korsel.

Selama pameran tersebut, Lee berpartisipasi dalam sejumlah aktivitas seperti Korean Business Day, yang memberikan banyak kejutan menyenangkan.

"Di masa lalu, kami lebih fokus pada wilayah pesisir China yang relatif maju. Melalui promosi ini, saya belajar tentang platform seperti Zona Demonstrasi Kerja Sama Internasional China-Korsel (Changchun) di wilayah timur laut, sebuah platform kerja sama tingkat nasional antara China dan Korsel," papar Lee.

"Saya berharap dapat membangun kolaborasi yang lebih saling menguntungkan dengan pemerintah daerah dan perusahaan di acara-acara mendatang," imbuhnya. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023