Tujuan perombakan kabinet itu adalah untuk mencapai kesejahteraan umum, dalam perubahan-perubahan yang kami akan lakukan,"
Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Mohamed Moursi, Sabtu, mengatakan ia akan "segera" mengumumkan satu perombakan kabinet, tetapi tidak akan memenuhi tuntutan-tuntutan oposisi bagi satu perombakan menyeluruh pemerintah.

Moursi, yang mendapat tekanan kuat oposisi untuk memecat Perdana Menteri Hisham Qandil, mengemukakan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, "Akan ada pergantian menteri segera dan itu akan melibatkan beberapa kementerian."

Tetapi presiden itu membantah ia melakukan tindakan itu atas tekanan.

"Tujuan perombakan kabinet itu adalah untuk mencapai kesejahteraan umum, dalam perubahan-perubahan yang kami akan lakukan," katanya kepada stasiun televisi yang bermarkas di Qatar itu.

Seorang staf senior kepresidenan mengatakan Moursi mungkin akan mengumumkan perombakan kabinet itu pada akhir pekan, yang di Mesir jatuh pada hari Kamis.

"Ada enam sampai delapan menteri, dan pergantian-petgantian luas para gubernur provinsi," katanya.

"Menteri-menteri yang akan digantikan termasuk beberapa menteri penting," tambahnya . "Saya tidak dapat menyebut nama-nama mereka, seperti yang anda ketahui, ini adalah satu masalah peka."

Moursi berulang-ulang mengumumkan kepercayaannya kepada Qandil, yang pemecatannya dituntut oleh satu koalisi oposisi yang menuduh dia tidak becus mengurus ekonomi Mesir --yang mengalami krisis.

Oposisi menetapkan pemecatan Qandil sebagai satu syarat untuk mengakhiri boikot pemilihan parlemen, yang mungkin diselenggarakan musim gugur.

"Kami akan memberikan komentar apa bila kami melihat ada perubahan, sangat banyak variabel," kata Ahmed Kamel, juru bicara oposisi Partai Kongres --yang dipimpin mantan ketua Liga Arab Amr Mussa.

"Tetapi kami telah secara tegas menyatakan bahwa visi kami adalah bahwa yang diperlukan Mesir adalah satu pemerintah persatuan nasional yang dapat memulihkan kepercayaan," tambahnya. "Dan kementerian-kementerian yang berkaitan dengan pemilihan parlemen" harus tidak berpihak."

Konflik berlarut-larut antara oposisi dengan Moursi menyebabkan tetundanya pinjaman 4,8 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Pemerintah Qandil, yang diangkat setelah Moursi terpilih Juni, telah berusaha menanggulangi ekonomi yang lesu darah kendatipun bantuan miliaran dolar AS dari Qatar yang kaya energi dan beberapa negara lain.

Pemerintah mengatakan pengangguran, satu keluhan utama di kalangan pemrotes muda yang membantu menggulingkan presiden Hosni Mubarak awal tahun 2011,meningkat sejak pemberontakan itu, sementara investasi-investasi asing dan pendapatan dari turisme menurun, demikian AFP.
(H-RN/C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013