Di sisi lain, koreksi dari IHSG diperkirakan merupakan profit taking yang terjadi di tengah sentimen yang cukup positif secara global,...
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pasar masih wait and see atau mencermati rilis inflasi Indonesia periode Agustus 2023 pada Jumat (01/09/2023).

IHSG ditutup melemah 13,40 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.953,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,67 poin atau 0,17 persen ke posisi 962,25.

“Di sisi lain, koreksi dari IHSG diperkirakan merupakan profit taking yang terjadi di tengah sentimen yang cukup positif secara global, dimana rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mulai membaik, Dan diperkirakan investor menanti rilis data inflasi Indonesia dan data manufaktur China pada esok hari,“ ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG Kamis diprediksi variatif jelang rilis inflasi domestik

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Agustus 2023 pada Jumat besok (01/09/2023).

Inflasi IHK periode Agustus 2023 diperkirakan akan meningkat secara tahunan atau year on year (yoy), namun, secara bulanan atau month to month (mtm) diperkirakan akan melandai setelah kenaikan yang cukup tinggi pada bulan lalu.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 0,74 persen, diikuti sektor keuangan yang naik sebesar 0,61 persen.

Sembilan sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor kesehatan yang turun minus 1,68 persen, diikuti sektor infrastruktur 1,19 persen dan sektor barang konsumen non primer 1,08 persen.

Baca juga: IHSG ditutup naik ikuti penguatan bursa saham global

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HOKI, GTBO, MOLI, MUTU dan TAYS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni OASA, MPXL, OMED, LMAX dan BABP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.244.628 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,57 miliar lembar saham senilai Rp14,27 triliun. Sebanyak 190 saham naik, 335 saham menurun, dan 227 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 285,80 poin atau 0,88 persen ke 32.619,30 indeks Hang Seng melemah 100,79 poin atau 0,55 persen ke 18.382,06, indeks Shanghai melemah 17,26 poin atau 0,55 persen ke 3.119,88, dan indeks Strait Times menguat 13,08 poin atau 0,41 persen ke 3.233,30.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023