Program studi dan perguruan tinggi harus memiliki strategi kemandirian dalam mengembangkan program merdeka belajar.
Semarang (ANTARA) - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Sri Suning Kusumawardani menyatakan praktik yang baik dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah dijalankan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

"Praktik terbaik yang sudah ada ini akan terus dipakai," kata Sri Suning usai pembukaan Kampus Merdeka Fair 2023 di kampus Udinus Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan, program studi dan perguruan tinggi harus memiliki strategi kemandirian dalam mengembangkan program merdeka belajar.

Perguruan tinggi, lanjut dia, memperoleh fleksibilitas untuk mengembangkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang harus ditunjang dengan kolaborasi yang kuat.

Baca juga: Kemendikbudristek gelar Kampus Merdeka Fair 2023 mulai 31 Agustus

"Syaratnya harus ditunjang dengan kolaborasi yang kuat. Perguruan tinggi harus menurunkan egonya masing-masing," katanya

Menurut dia, egosentris antarperguruan tinggi masih kuat.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, kata dia, memiliki disparitas tinggi sehingga harus diampu bersama.

"Perguruan tinggi yang besar harus membantu yang kecil. Oleh karena itu, analisis keberlanjutan sangat penting," katanya

Baca juga: Kemendikbud: Ratusan ribu mahasiswa ikuti Program Kampus Merdeka

Sementara Rektor Udinus Semarang Edi Noersasongko menambahkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di kampus ini memasuki tahun kedua.

Meskipun demikian, menurut dia, perguruan tinggi ini sudah memulai program sejenis sejak 2006.

"Sudah sejak 2006 kami mendidik mahasiswa agar tidak hanya belajar di kampusnya sendiri," katanya.

Ia menyebut program semacam itu memberi manfaat sangat besar.

Baca juga: Nadiem: Satgas PPKS garda depan kampus merdeka dari kekerasan seksual

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023