Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara tahun ke tahun pada Agustus 2023 antara lain, bawang putih, padi, pasir, beras, rokok kretek dengan filter, dan bensin
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional pada Agustus 2023 mencapai 3,72 persen, kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertanian yakni sebesar 5,18 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, sektor pertambangan dan penggalian naik sebesar 5,10 persen dan sektor industri naik sebesar 3,38 persen terhadap Agustus 2022. Perubahan IHPB secara bulanan ke bulan Agustus 2023 sebesar 0,04 persen dan perubahan IHPB tahun kalender sebesar 1,83 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara tahun ke tahun pada Agustus 2023 antara lain, bawang putih, padi, pasir, beras, rokok kretek dengan filter, dan bensin," ujar Pudji dalam konferensi Rilis Berita Statistik di Jakarta, Jumat.

Pudji menyampaikan, komoditas yang mengalami kenaikan harga bulan ke bulan pada Agustus 2023 antara lain wortel, kelapa sawit, beras, solar, dan tembakau olahan.

Pada Agustus 2023, Sektor Industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB tahun ke tahun, yaitu sebesar 2,73 persen. Sektor pertanian menyumbang 0,95 persen dan sektor pertambangan dan penggalian menyumbang 0,04 persen.

Lebih lanjut, IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun, yang terdiri dari lima kelompok jenis bangunan, secara umum mengalami kenaikan sebesar 2,13 persen pada Agustus 2023 atau terjadi perubahan indeks dari 114,54 pada Agustus 2022 menjadi 116,98 pada Agustus 2023.

IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi bulan ke bulan pada Agustus 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen. Sementara IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi tahun kalender mengalami penurunan sebesar 0,16 persen.

"Agustus 2023, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks dibandingkan Agustus 2022. Kelompok bangunan pekerjaan umum untuk pertanian mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 4,24 persen," kata Pudji.

Pudji menambahkan, kelompok bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal naik sebesar 1,73 persen, kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan naik sebesar 2,11 persen. Kelompok bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi naik sebesar 1,15 persen dan kelompok bangunan lainnya naik sebesar 1,64 persen.

Sementara itu, Indeks Harga Perdagangan Internasional mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen, dari 176,98 pada Juni 2023 menjadi 177,44 pada Juli 2023. Kelompok barang ekspor naik sebesar 3,10 persen, sementara kelompok barang impor turun sebesar 3,14 persen dari bulan sebelumnya.

Kelompok barang ekspor merupakan penyumbang andil inflasi pada Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) sebesar 1,69 persen. Sementara kelompok barang impor menyumbang andil deflasi sebesar 1,44 persen.

Perubahan IHPI tahun kalender 2023 mengalami penurunan sebesar 1,54 persen, sedangkan IHPI tahun ke tahun mengalami penurunan sebesar 9,28 persen.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI alami deflasi 0,02 persen pada Agustus 2023
Baca juga: BPS catat jumlah wisman naik 5,66 persen pada Juli 2023
Baca juga: BPS: Kelompok pendidikan catatkan inflasi 0,86 persen pada Agustus
Baca juga: BPS: Bawang merah alami deflasi di seluruh wilayah pada Agustus

 

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023