... reaksi terhadap pembantaian badak kita tak berhasil... "
Cape Town (ANTARA News) - Kelompok oposisi Aliansi Demokratis (DA), Minggu (21/4), mendesak pemerintah Afrika Selatan mengumumkan perburuan badak, yang tak bisa dimonitor, sebagai bencana nasional.

Tindakan semacam itu akan memungkinkan akses ke dana penanganan bencana guna membiayai gagasan anti-perburuan secara gelap, kata anggota parlemen dari DA, Anthony Benadie, di dalam satu pernyataan.

"Sudah jelas pendekatan saat ini oleh pemerintah Afrika Selatan sebagai reaksi terhadap pembantaian badak kita tak berhasil dan saluran lain perlindungan spesies tersebut dari kepunahan haru dikaji secara seksama," katanya.

Benadie juga menyerukan pencabutan larangan terhadap perdagangan badak yang diberlakukan lebih dari 40 tahun lalu.

Perdebatan telah berlangsung mengenai apakah akan mensahkan perdagangan cula badak. Benadie mengatakan DA berpendapat pengesahan perdagangan badak akan melindungi konsumen dari pemasok liar.

"Larangan total terhadap perdagangan cula badak akhirnya akan mengarah kepada kepunahan seluruh spesies tersebut," kata Benadie, Senin malam. "Perdagangan yang dipantau dan diatur akan memasok permintaan dan melucuti sindikat pemburu liar melalui tekanan pasar terbuka."

Pengesahan perdagangan cula badak juga akan membantu mengentaskan orang miskin dan membuka pintu bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengawasan dan pelestarian badak, terutama petani yang baru muncul, kata Benadie.

Menurut statistik paling akhir yang dikeluarkan Kementerian Urusan Pengarian dan Lingkungan Hidup, 232 badak telah dibunuh sejak awal 2013.

Pemerintah memperingatkan jika momok tersebut tak dikendalikan, jumlah badak yang mati tahun ini akan melewati jumlahnya tahun lalu, ketika 448 badak diburu secara liar di seluruh negeri itu.

(C003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013