Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menegaskan bahwa tersangka selamat bom Maraton Boston tidak akan dipelakukan sebagai "kombatan musuh", sebaliknya akan diadili sistem peradilan sipil Amerika Serikat.

"Dia tidak akan diperlakukan sebagai kombatan musuh," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney, menyusul seruan dari sejumlah tokoh Republik agar Dzhokhar Tsarnaev (19) mendapat status sama dengan tahanan "Perang melawan Teror".

"Kita akan mengadili teroris ini melalui sistem peradilan sipil kita," kata Carney seraya menegaskan UU AS melarang warga negara AS diadili oleh sistem peradilan militer.

Carney mengatakan sejak Serangan 11 September 2001 pemerintah AS berulangkali dan berhasil menggunakan peradilan sipil untuk mengadili tersangka teror.

"Sistem itu berulangkali terbukti berhasil menangani ancaman yang terus kita hadapi," kata Carney seperti dikutip AFP.

Dua senator Republik John McCain dan Lindsey Graham memimpin seruan agar remaja itu dinyatakan "kombatan musuh" sehingga bisa diperlakukan sama dengan tahanan-tahanan penjara militer Guantanamo.

Dzhokhar kini dirawat di satu rumah sakit di Boston karena terluka termasuk di tenggorokannya, namun kabarnya telah bisa berkomunikasi dengan satu tim penyidik khusus yang biasa menangani target-target bernilai tinggi, lewat tulisan.

Remaja berusia 19 tahun ini awalnya tidak dibacakan hak hukumnya atau tidak ditawari didampingi pengacara, karena pihak keamanan berkilah demi alasan keamanan yang dikecualikan secara khusus.

Namun pernyataan Gedung Putih mengenai statusnya ini mambuat dia akhirnya akan diadili di pengadilan sipil, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013