Kiev (ANTARA) - Dua kapal kargo telah meninggalkan pelabuhan sekitar Odesa, yang merupakan kapal ketiga dan keempat yang melakukan transit di laut dalam pelabuhan Ukraina melalui Laut Hitam sejak Rusia keluar dari kesepakatan biji-bijian.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov pada Jumat mengatakan kapal curah Anna-Theresa dan Ocean Courtesy meninggalkan pelabuhan Pivdennyi melalui koridor sementara untuk kapal sipil.

Rusia memblokade pelabuhan-pelabuhan Ukraina sejak menginvasi negara tetangganya itu pada Februari 2022, dan mengancam untuk memperlakukan seluruh kapal sebagai target potensial militer setelah menarik diri dari kesepakatan biji-bijian yang didukung oleh PBB pada Juli.

Sebagai balasan, Ukraina mengumumkan penetapan "koridor kemanusiaan" yang mengitari pantai barat Laut Hitam dekat Rumania dan Bulgaria. Dua kapal yang terjebak di pelabuhan Ukraina selama invasi telah berhasil menggunakan koridor itu untuk melanjutkan perjalanan.
Baca juga: PBB kirimi Lavrov usulan baru perjanjian biji-bijian Laut Hitam

Kapal Anna-Theresa dan Ocean Courtesy, secara berurutan memuat 56.000 metrik ton besi kasar dan 172.000 ton konsentrat biji besi, tulis Kubrakov di media sosial X, dulunya dikenal sebagai Twitter.

Data peta interaktif LSEG menunjukkan posisi kedua kapal lebih dari 10 kilometer dari pantai pada Jumat, berlayar menggunakan mesin kapal menuju tenggara.

Anggota parlemen Ukraina Oleksiy Honcharenko, yang berasal dari Odesa, mengunggah di Telegram pada Jumat bahwa kedua kapal terlihat dekat kota tersebut.

Ia menunjukkan sebuah foto yang memperlihatkan dua kapal di kejauhan. Reuters tidak dapat segera memverifikasi tanggal atau lokasi dari foto tersebut.

Kesepakatan biji-bijian telah mengizinkan Ukraina yang merupakan eksportir produk pertanian besar, untuk mengirimkan puluhan juta ton produk pertanian ke negara-negara lain selama invasi Rusia.

Baca juga: Menlu Ukraina, Turki desak perjanjian Laut Hitam harus diperbarui
Baca juga: PBB khawatirkan serangan Rusia ke fasilitas pangan Ukraina


Sumber: Reuters

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023