... saya memilih jalan ketiga yang tidak harus tergantung pada kutub-kutub itu... "
Singapura (ANTARA News) - Presiden Susilo Yudhoyono memilih jalan ketiga dalam pembangunan perekonomian Indonesia dan menyejahterakan masyarakat; bukan jalan pasar bebas ataupun anti pasar bebas. Indonesia ada di tengah kedua "kutub" mahzab pertumbuhan perekonomian dunia.

Yudhoyono menjadi narasumber dalam Newsmaker Forum Thomson Reuters, di Singapura, Selasa, di hadapan para pimpinan puncak perusahaan, bankir, investor internasional, dan para analis. Berita dan analisis tentang ini disiarkan ke berbagai negara melalui saluran Kantor Berita Reuters dari Inggris. 

Kantor Berita Indonesia, Kantor Berita ANTARA, juga berperan dalam forum itu, di mana Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Saiful Hadi, juga hadir dan berkontribusi aktif.

Yudhoyono dinobatkan menjadi satu dari 10 tokoh dunia, sebagai Newsmaker of The Year versi Kantor Berita Reuters. 

Terkait penobatan ini, beberapa waktu lalu saat menyampaikan undangan penganugerahan gelaran itu kepada Yudhoyono, di Jakarta, Hadi menyatakan, "Kantor Berita Reuters menilai SBY berhasil membawa Indonesia melewati masa-masa kritis. Indonesia dinilai yang terkuat di Asia Tenggara menghadapi krisis keuangan dunia."

Forum itu biasanya menampilkan tokoh-tokoh dunia berpengaruh, di antaranya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew dan investor ternama, George Soros.

Bertempat di Kantor Thomson Reuters di One Raffles Quay, lantai 28, Singapura, Deputy Global Managing Editor dan Regional Edtor Asia, Dayan Candappa, dan Kepala Biro Asia Tenggara, Jason Szep, menjadi moderator dalam kesempatan itu.

"Terus terang, saya memilih jalan ketiga yang tidak harus tergantung pada kutub-kutub itu," kata Yudhoyono, dalam bahasannya.

Yudhoyono mengatakan, Indonesia negara unik dengan dua kutub pemikiran, antara para penganut pasar bebas dan anti pasar bebas yang berkembang.

Untuk itu, diperlukan penanganan yang juga berbeda. Pasar, menurut dia, diperlukan untuk mengembangkan perekonomian, namun demikian Indonesia memerlukan peran pemerintah dalam pembangunan.

Untuk itu, menurut Yudhoyono, "Saya membuat strategi kebijakan perekonomian empat jalur yaitu pro pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan, dan pro lingkungan."

Strategi kebijakan tersebut sampai sejauh ini telah memberikan hasil dengan pertumbuhan ekonomi mampu bertahan enam persen di tengah krisis global, dan kemiskinan yang terus berkurang.

Sementara itu, dalam forum itu, Yudhoyono juga menjawab sejumlah pertanyaan dari para hadirin, di antaranya terkait masalah kebijakan subsidi BBM, pengaruh China dalam perekonomian di ASEAN, dan pengganti  dia nanti di kursi kepresidenan Indonesia. 

(M041/A011)

Pewarta: Muhammad Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013