Sayang kalau wisatawan ke kawasan Bintan Resort, tidak ke Tanjungpinang untuk melakukan city tour.
Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyatakan ingin membranding setiap destinasi di Tanjungpinang untuk menjadikan kota ini sebagai objek wisata city tour.

"Sayang kalau wisatawan ke kawasan Bintan Resort, tidak ke Tanjungpinang untuk melakukan city tour," ujar Gubernur Ansar, Jumat.

Menurut Ansar wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang datang ke kawasan Bintan Resort di Kabupaten Bintan, rata-rata mencapai 1.500 hingga 2.000 orang setiap hari.

"Masa, 10-20 persen tidak bisa diundang ke Tanjungpinang," ujar Gubernur.

Untuk itu, katanya, penting membranding semua destinasi yang ada di Tanjungpinang agar menarik sehingga memudahkan menjualnya kepada wisatawan.

Destinasi wisata di Tanjungpinang harus dibuat dengan judul berbeda sesuai karakteristik
 masing-masing.

"Kalau perlu story telling, akan kam buat. Demikian juga ikonnya. Kalau perlu kami buat juga supaya menarik," ujar Ansar.

Baca juga: Pemkab Pidie kembangkan pariwisata sebagai penggerak ekonomi baru

Gubernur menjelaskan bahwa Pemprov Kepri saat ini terus melakukan berbagai upaya dalam rangka membranding kawasan destinasi pariwisata di Tanjungpinang.

Upaya dimaksud adalah dengan mengemas sejumlah destinasi yang mendukung Tanjungpinang sebagai objek wisata city tour, di antaranya, merampungkan revitalisasi Pulau Penyengat yang merupakan destinasi wisata heritage dan religi. Kemudian, mengemas sepanjang Jalan Gurindam 12 dan Kota Lama.

Lalu, Pemprov Kepri juga tengah mengemas Akau Potong Lembu. Bersama Pemkot Tanjungpinang, kawasan ini akan dibranding sebagai heritage food center.

"Untuk Akau Potong Lembu, Pemprov Kepri telah membelanjakan anggaran Rp60 miliar lebih, dan Pemko Tanjungpinang hampir Rp3 miliar," jelas Gubernur Ansar.

Akau Potong Lembu ditargetkan menjadi ikon baru yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Selain itu, Pemprov Kepri akan mengupayakan konektivitas Pelantar satu dan dua. Kawasan Pelantar dua sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai pusat perbelanjaan hasil laut.

Baca juga: Astindo: Kondisi pariwisata sudah sangat membaik

Tanjungpinang sebagai kota historis menurut Ansat tidak perlu bangunan megah bertingkat tinggi, tetapi menjadikannya Kota historical city yang menarik.

Namun Ansar mengakui masih banyak yang harus dibenahi di Tanjungpinang, khususnya soal kebersihan dan keindahannya.

"Dengan usaha kuat, kami yakin Tanjungpinang mampu menjadi objek wisata city tour. Harus," demikian Ansar.

Pewarta: Ogen
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023