Jakarta (ANTARA) - Direktur perusahaan pengelolaan air dan energi PT Energi Quarto Indonesia Hamdani Bantasyam mengatakan industri membutuhkan teknologi pengelolaan air yang dapat menjadi solusi untuk menghadapi transformasi ekologi.

“Transformasi ekologi bukan lagi pilihan, melainkan suatu keharusan. Perlu ada solusi teknologi inovatif untuk menghadapi transformasi ekologi,” kata Hamdani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Hamdani menjelaskan industri membutuhkan banyak air dalam operasionalnya. Sementara bila air tidak dikelola dengan benar, terdapat risiko kelangkaan air yang kemudian berdampak pada mahalnya harga air.

Oleh karena itu, menurut Hamdani, dibutuhkan teknologi pengelolaan air limbah menjadi air yang dapat digunakan kembali. Kehadiran teknologi tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya air dan membuat penggunaannya menjadi lebih efisien.

Dalam konteks tersebut, perusahaan menggunakan teknologi Electrodeionization (EDI) yang dirancang untuk mengatasi tantangan pengelolaan air bagi industri. Hamdani menyebut penggunaan EDI dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan limbah untuk menghadapi transformasi ekologi.

Teknologi EDI merupakan hasil pengembangan Energi Quarto Indonesia yang berkolaborasi dengan perusahaan perawatan air Veolia Water Technologies.

South East Asia Sales Leader Veolia Water Technologies Sundar Janardhanan mengatakan perusahaan menambahkan sistem reverse osmosis (RO) modular baru yang dipasang di trailer ke armada mobile water yang berfungsi untuk mengolah air dan air limbah.

Sistem RO memiliki kapasitas dan konfigurasi pengolahan yang fleksibel yang sesuai dengan berbagai industri, terutama untuk sektor industri berat seperti bahan kimia, petrokimia, dan ketenagalistrikan.

Selain unit RO, armadanya juga mencakup unit filtrasi, ultrafiltrasi, dan deionisasi dalam teknologi pengelolaan air dan air limbah.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023