Frankfurt (ANTARA News) - Bayer, kelompok usaha asal Jerman yang membuat Aspirin, telah menjual unit diagnostiknya kepada konglomerat Siemens untuk mengurangi utang dan memfokuskan kembali divisi kesehatannya, kata Bayer Kamis malam. Nilai unit tersebut sebesar 4,2 miliar ero (5,3 miliar dolar AS), dengan perolehan setelah pajak sekitar 3,6 miliar ero, kata perusahaan. "Dampak investasi ini adalah untuk mengurangi utang kami secara substansi, selain membantu meningkatkan profil kredit kami," kata kepala eksekutif Werner Wenning dalam pernyataan. Penjualan tersebut diumumkan dua pekan setelah Bayer mengumumkan bahwa pihaknya telah mengambil alih pengawasan terhadap Schering, pemimpin dunia dalam obat-obatan untuk kontrasepsi dan fertilitas senilai 3,7 miliar ero. Pada Jumat, Bayer mencatat bahwa ketika transaksi dengan Siemens "dikejar dengan mengabaikan akuisisi Schering dan pendanaannya, itu akan mempengaruhinya apakah obligasi hibrida sebesar 1,3 miliar ero yang direncanakan bisa tidak diluncurkan atau volumenya lebih kecil." Selain itu, katanya, peningkatan ekuitas yang diumumkan sebelumnya yang menjadi 4,0 miliar ero dalam hubungan dengan akuisisi Schering kini tampaknya akan dikurangi 500 juta ero. Bayer mencatat bahwa bisnis diabetesnya tidak termasuk dalam transaksi Siemens itu. Wenning juga mengatakan tujuan penjualan itu adalah "bagian dari pase konsolidasi dalam pasar diagnostik". "Kami yakni bahwa bisnis peralatan laboratorium yang sukses memiliki prospek pengembangan jangka panjang dalam perusahaan yang merupakan spesialisasi dalam teknologi kedokteran," katanya. Siemens mengatakan akuisisi itu akan membuatnya "memperluas posisinya dalam pasar diagnostik molekular yang tumbuh tinggi", dan itu akan membuat operasi "Medical Solutions"-nya menjadi domor dua di dunia dalam immunodiagnostics. Transaksi itu diperkirakan akan selesai pada paruh pertama 2007, menunggu persetujuan otoritas antitrust. Pada 2005, operasi diagnostik bayer mencatat penjualan sebesar 1,4 miliar ero. Perusahaan mempekerjakan 5.000 orang di seluruh dunia. Secara terpisah, Bayer mengumumkan bahwa dewan pengawasnya telah memperpanjang kontrak Wenning hingga 2010. Kontrak itu seharusnya habis pada 2007, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006