Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan kembali bahwa percepatan pembangunan infrastruktur yang tercantum dalam rencana induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia.

"Total investasi yang terbesar itu di koridor Papua dan Maluku, jadi investasi sudah terdorong ke sana," ujarnya di Jakarta, Selasa.

Hatta mengatakan upaya mendorong investasi di luar wilayah Jawa dan Sumatera tersebut telah terlihat dari rencana pengembangan dan pembangunan 20 bandara baru serta pemberian insentif bagi investor swasta yang ingin membangun di kawasan timur Indonesia.

"Memang sektor riil minta membangun di Jawa, karena marketnya di sini dan tenaga kerjanya, tapi itu tugas kita agar jangan dibiarkan. Kita dorong sebisanya keluar Jawa, salah satunya memberikan paket insentif," ujarnya.

Selain itu, pembangunan proyek dalam MP3EI juga bermanfaat untuk meningkatkan konektivitas, yang dalam jangka panjang berfungsi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai wilayah basis produksi.

"Karena kita `ngebut` betul menghadapi komunitas ekonomi ASEAN pada 2015, kita harus siap," ujar Hatta.

Saat ini dari 40 proyek infrastruktur MP3EI, 15 proyek dengan investasi sebesar Rp36,2 triliun akan dimulai (groundbreaking) pembangunnya pada 2014 dan 25 proyek dengan investasi sebesar Rp300,8 triliun maksimal akan groundbreaking pada 2017.

Pada koridor Jawa akan dibangun 10 proyek dengan investasi sebesar Rp113 triliun, dengan rincian empat proyek akan groundbreaking pada 2014 dan enam proyek akan groundbreaking pada 2017.

Sementara pada koridor Sumatera akan dibangun 12 proyek dengan investasi Rp111 triliun, tiga proyek akan groundbreaking 2014 dan sembilan proyek akan groundreaking pada 2017.

Koridor selanjutnya adalah koridor Sulawesi yang akan dibangun tujuh proyek dengan investasi Rp61 triliun, dua proyek akan groundbreaking pada 2014 dan lima proyek groundbreaking 2017. Koridor Kalimantan akan dibangun lima proyek dengan investasi Rp41 triliun, 2 proyek akan groundbreaking 2014 dan tiga proyek groundbreaking 2017.

Koridor Bali-Nusa Tenggara akan dibangun tiga proyek dengan investasi sebesar Rp41 triliun, dua proyek akan groundbreaking 2014 dan satu proyek groundbreaking 2017. Terakhir adalah koridor Papua-Kep. Maluku akan dibangun dua proyek dengan nilai investasi Rp3,3 triliun, dimana satu proyek akan groundbreaking 2014 dan satu proyek akan groundbreaking 2017.

Proyek infrastruktur pada koridor Jawa adalah Pelabuhan Cilamaya, Bandara Kertajati, Bandara Karawang, Kereta Api Solo-Madiun/Madiun-Surabaya, Jalan akses menuju kawasan Industri Purwakarta, Jalan tol Panimbang-Serang, PLTU Indramayu 4 (1x1000 MW), SPAM Jatiluhur, Sistem pembangunan air limbah Jakarta dan SPAM Umbulan.

Proyek infrastruktur pada koridor Sumatera adalah pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Sauh (Batam), Kereta Api Medan-Kualanamu, Jalan tol Medan-Kualanamu, Jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi, Jalan tol Medan-Binjai, Jalan tol Palembang-Indralaya.

Kemudian, Jalan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai, Jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jalan tol Tebing Tinggi-kisaran-Rantau prapat, Jalan tol Lubuk Pakam-Tebing Tinggi dan PLTU Pangkalan susu 2x200 MW.

Sedangkan, tujuh proyek infrastruktur pada koridor Sulawesi adalah Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Makassar New Port, Kereta Api Makassar-Pare-pare, Jalan Palu-Parigi, Jalan tol Manado-Bitung, PLTA Karama (4x112,5 MW) dan PLTU Takalar 2x100 MW.

Lima proyek infrastruktur pada koridor Kalimantan adalah Pelabuhan Maloy, Pembangunan jalur KA Purukcahu-Bangkuang-Mangkatip, Jembatan Pulau Balang, Jalan tol Balikpapan Samarinda dan PLTU Asamasam 5-6 (2x100 MW).

Sementara, tiga proyek infrastruktur koridor Bali-Nusa Tenggara adalah SPAM Bali Selatan, Pelabuhan Teluk Lembar, Dam Kolhua dan Raknamo.

Dua proyek infrastruktur koridor Papua-Kep. Maluku adalah Pelabuhan Sorong di Seget, dan jalan Enarotali-Tiom dan satu proyek nasional yakni Proyek Palapa Ring (pembangunan broadband fiber optik di koridor Papua-Maluku, Sumatera, Sulawesi dan Bali-Nusa Tenggara).

Pewarta: Satyagraha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013