Dhaka (ANTARA) - Jalan Tol Layang Dhaka Pertama (First Dhaka Elevated Expressway) yang juga merupakan salah satu proyek infrastruktur utama Bangladesh, pada Minggu (3/9) mulai dibuka sebagian untuk lalu lintas sekaligus menjadi tonggak sejarah transportasi di negara tersebut.

Jalan tol sepanjang 19,73 kilometer ini diinvestasikan dan dibangun bersama oleh Shandong Hi-Speed Group Company Ltd. (SDHS) China, Power Construction Corporation of China, dan sebuah perusahaan Thailand.

Menghubungkan Bandar Udara Internasional Hazrat Shahjalal dengan Kutubkhali, proyek jalan tol layang pertama di Bangladesh ini menjadi sebuah lompatan besar bagi jaringan transportasi di Dhaka, ibu kota negara tersebut.

Berbicara pada pembukaan jalan tol tersebut pada Sabtu (2/9), Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina menyebut pembangunan jalan tol layang tersebut sebagai "tonggak sejarah baru dalam sistem transportasi massal kota di Bangladesh."
 
   Foto yang diambil pada 30 Agustus 2023 ini menunjukkan bagian dari ruas jalan tol layang pertama di Dhaka, Bangladesh. (Xinhua)

PM Hasina mengatakan bahwa dirinya telah memberikan jalan tol itu sebagai hadiah bagi warga Dhaka dan masyarakat di seluruh Bangladesh, seraya menambahkan bahwa hal itu akan memainkan peran besar dalam mengembangkan komunikasi antara ibu kota dan seluruh negeri.

Dia juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan tol tersebut.

Sembari menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Bangladesh yang mendukung proyek tersebut, Li Guangjin, Direktur SDHS Group, mengatakan bahwa perusahaannya akan melakukan segala upaya untuk mempercepat konstruksinya dan mengupayakan pembukaan seluruh jalur sesegera mungkin agar dapat berkontribusi bagi pembangunan Bangladesh dan memperbaiki kehidupan rakyatnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023