Jambi (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh) Dansatgas Karhutla Jambi Brigjen TNI Supriono mengakui dalam beberapa hari terakhir Jambi mulai diselimuti kabut asap, namun kualitas udara masih normal dan kategori baik atau sehat.

"Memang di mana-mana asap jadi salah satu penyumbang polusi udara, namun sampai saat ini kita, tim Satgas Karhutla masih bisa mengendalikan karhutla di beberapa daerah yang terjadi di Provinsi Jambi," kata Brigjen TNI Supriono yang juga Danrem 042/Gapu di Jambi, Senin.

Dalam beberapa hari terakhir ini Jambi memang belum menerima kembali modifikasi cuaca dan untuk melakukan modifikasi cuaca tersebut harus ada potensi air di awan di wilayah Jambi sehingga bisa turun hujan dan bisa memadamkan titik api di beberapa wilayah, khususnya di lahan gambut.

Untuk jumlah lahan yang terbakar berdasarkan data tim Satgas Karhutla Jambi, ditemukan sebanyak 335 hektare lebih yang terbakar sampai saat ini tersebar pada beberapa titik di Jambi.

Baca juga: Jambi perpanjang waktu modifikasi cuaca untuk cegah karhutla

Baca juga: Pantau karhutla, Danrem 042/Gapu pimpin patroli sepeda motor di Jambi


Berdasarkan pantauan lewat aplikasi karhutla di Jambi yang paling banyak terjadi titik api pada Ahad (3/9), terdapat 27 titik api yang menjadi sumber karhutla pada beberapa kabupaten seperti di Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Timur serta kemudian ada juga di Kabupaten Sarolangun.

"Untuk itu saya sudah minta tim Satgas Karhutla dapat langsung turun ke lokasi untuk mengecek apakah ada sumber apinya sehingga harus langsung dipadamkan," kata Supriono.

Dia menambahkan kemarin tim telah mendapatkan informasi dari lapangan bahwa telah terjadi karhutla di beberapa wilayah terutama di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, ada sekitar 3,5 hektare yang terbakar, lahan milik warga Mestong tersebut kemarin sudah bisa ditangani tim Satgas Karhutla Jambi dan sampai tadi malam api sudah berhasil dipadamkan oleh tim disana.

"Sebagai Plh. Dansatgas Karhutla Jambi, saya minta semua lapisan masyarakat di Provinsi Jambi untuk bersama-sama bersatu padu untuk bisa mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerahnya masing-masing," kata Supriono.

Provinsi Jambi punya pengalaman buruk akibat terjadinya bencana karhutla pada tahun sebelumnya di mana sektor ekonomi, kesehatan dan pendidikan juga terdampak langsung dan dirugikan akibat kabut asap saat itu. Maka dari itu pada tahun ini diharapkan semua pihak bekerja sama menjadikan Jambi bebas asap," kata Supriono.

Sementara itu untuk pada para pelaku karhutla akan ditangani khusus oleh Gakum (Gangguan Hukum) yang diserahkan kepada kepolisian dan kemudian juga tim akan memberikan edukasi bersama-sama dan berkelanjutan dalam mencegah terjadinya karhutla di Provinsi Jambi.

"Bagi para pelanggaran hukum dalam kasus karhutla ini pasti ada sanksi hukum yang berlaku dan menjadi bahan evaluasi tim Satgas Karhutla di Jambi," kata Brigjen TNI Supriono.*

Baca juga: BMKG: empat titik panas di Jambi bepotensi picu karhutla

Baca juga: Posko karhutla di Makorem 042/Gapu Jambi ditinjau Wairjenad Kasad

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023