Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Regional untuk Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) Asia Timur dan Pasifik Choi Siwon mengajak seluruh pemimpin negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk berinvestasi pada tumbuh kembang anak guna mewujudkan SDM yang berkualitas.

"Aksi kolektif bersama dibutuhkan sehingga investasi pada anak menjadi lebih berkualitas pada era ASEAN 2025,” kata Siwon dalam Pertemuan Puncak Bisnis dan Investasi ASEAN (ABIS) Hari Kedua pada Senin (4/9), sebagaimana rilis pers yang diperoleh ANTARA, di Jakarta, Selasa.

ABIS tersebut merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung dari 5-7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

Dalam kesempatan tersebut, artis pop Korea (K-Pop) ternama asal Korea Selatan itu menekankan dua aspek yang perlu diperhatikan terkait isu anak.

Pertama adalah bahwa para pemimpin negara harus menjamin anak tumbuh sehat sehingga mereka mampu mempelajari banyak keterampilan, ditunjang dengan fasilitas pendidikan yang memadai.

"Anak menjadi lebih kreatif dalam mempelajari setiap pelajaran yang diterima dalam setiap jenjang pendidikannya," kata dia.

Siwon mengatakan nilai tambah dari investasi pada anak-anak di bangku sekolah dasar bisa mencapai 10 kali lipat.

“Kita tahu misalnya, bahwa setiap 1 dolar AS yang diinvestasikan pada pendidikan pra-sekolah dasar bagi anak-anak memberi nilai tambah pada masyarakat hingga sepuluh kali lipat," katanya.

Sementara itu, aspek lain yang perlu diperhatikan adalah perlunya para pemimpin negara untuk memberikan rasa aman bagi anak dari dampak perubahan iklim yang tengah terjadi di berbagai penjuru dunia.

Hal itu perlu dilakukan dengan memberikan vaksin pada setiap anak sehingga mereka terhindar dari berbagai ancaman penyakit yang dapat terjadi akibat perubahan iklim.

Ia menegaskan bahwa dua hal tersebut merupakan investasi yang sangat diperlukan untuk mewujudkan SDM yang berkualitas di dunia.

"Di sini saya membagikan visi agar semua negara dapat menjamin semua anak tumbuh sehat dan aman dari efek perubahan iklim," katanya.

Ia meyakini bila dua aspek tersebut dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama, maka anak-anak akan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Siwon mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir, para dermawan dan UNICEF berjuang untuk memenuhi dua hal itu kepada anak di seluruh dunia.

Hasilnya kedua upaya tersebut dapat mereduksi tindakan tidak bermoral kepada anak hingga mencapai 50 persen.

Kemudian, langkah lain yang dilakukan UNICEF adalah memberikan vaksin kepada 90 persen anak di dunia selama 20 tahun terakhir agar mereka bisa lebih kebal terhadap penyakit.

Upaya yang dilakukan UNICEF itu terbukti berdampak positif terhadap kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan miskin.

“UNICEF menjangkau sebanyak 190 negara untuk menolong anak di sana," kata Siwon.

Ia menambahkan bahwa investasi pada anak-anak dapat meningkatkan prospek perekonomian jangka panjang, termasuk di Asia Tenggara.

Sementara itu, ABIS Hari Kedua merupakan agenda tambahan dari acara ABIS 2023 yang digelar pada 2-7 September 2023.

Baca juga: Wapres: Kekuatan ASEAN berpusat pada kerja sama dan perdamaian
Baca juga: Indonesia diapresiasi telah dekatkan Asia Tenggara dengan Pasifik


Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023