Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta memperkirakan rasio utang luar negeri dapat turun menjadi sekitar 44-45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) jika semua upaya penghematan dan optimalisasi anggaran pemerintah dilakukan dengan baik. "Pergeseran defisit dari 1,5 menjadi 1,2 akan berkurang pembiayaan kita. Pokoknya rasionya kalau semua berjalan, dari PDB bisa turun menjadi 44-45 persen lah," katanya di Gedung Depkeu Jakarta, Jumat. Saat ini, katanya, rasio utang luar negeri Indonesia adalah 48 persen dari PDB. Dia menjelaskan, pemerintah tetap akan mengoptimalisasi dana pemerintah yang menganggur di BI hingga sekitar Rp2 triliun dan melakukan penyisiran pada anggaran kementerian/lembaga. "Saya sudah dapat sekarang Rp1,5 triliun dari pengefisienan di pembiayaan belanja. Dari sekitar 71 departemen saya sudah sisir 51 departemen. tinggal 20 departemen lagi yang besar-besar. Dari 51 departemen itu bisa hasilkan Rp1,5 triliun," katanya. Dia menjelaskan, penyisiran itu diperoleh dari anggaran belanja pada tahun anggaran 2006. "Mudah-mudahan (rencana pinjaman) dari CGI bisa kurang dari 3,9 miliar dolar AS. Sekarang Rp1,5 triliun kemudian privatisasi yang sudah disetujui DPR sebesar Rp3 triliun dan dari setoran deviden BUMN (sekitar Rp7-8 triliun)," katanya. Dia menjelaskan pihaknya akan berusaha mencapai keinginan dari Menteri Keuangan yang mengharapkan bisa memperoleh sekitar Rp6-7 triliun dari penyisiran anggaran kementerian/lembaga.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006