Kekuatan transformatif dari kerja sama regional dapat mendorong kemajuan bersama komunitas ASEAN dan Indo-Pasifik
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kerja sama regional menjadi kekuatan transformatif untuk kemajuan bersama komunitas ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dan Indo-Pasifik.

“Kekuatan transformatif dari kerja sama regional dapat mendorong kemajuan bersama komunitas ASEAN dan Indo-Pasifik,” kata Erick Thohir dalam Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) di Jakarta, Selasa.

Erick mencontohkan, dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, Pemerintah Indonesia melalui badan usaha milik negara (BUMN) secara aktif berkolaborasi dengan partner global untuk mengatasi masalah pada berbagai sektor.

Misalnya, dengan membentuk aliansi strategis untuk membangun ekosistem rantai nilai baterai, bekerja sama dan memperluas konektivitas dan digitalisasi di seluruh wilayah, serta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur daerah.

Untuk itu, melalui penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF), Erick berharap dapat mewadahi diskusi yang menginspirasi kemitraan baru, memperkuat hubungan yang sudah ada, dan memicu solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi bersama, baik dalam lingkup ASEAN maupun Indo-Pasifik.

AIPF merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023. AIPF berfungsi sebagai platform untuk dialog yang konstruktif serta mendorong kolaborasi yang inklusif dan konkret antara badan usaha milik negara dan swasta.

AIPF terinspirasi oleh outlook ASEAN dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan (epicentrum of growth) sekaligus menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.

Diskusi pada AIPF akan mencakup tiga fokus utama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, pembayaran berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital inklusif dan ekonomi kreatif.

Penyelenggaraan AIPF adalah implementasi nyata dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada 2019. Inisiatif AOIP sendiri bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan menangkap peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik.

Kawasan ASEAN punya modal cukup untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Produk domestik bruto (PDB) kolektif ASEAN pada 2021 mencapai 3,3 triliun dolar AS. Angka sebesar itu menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 660 juta jiwa, ASEAN berpotensi besar menjadi mitra kerja sama.

Forum regional KTT ke-43 ASEAN menjadi peluang penting bagi negara-negara anggota perhimpunan, serta negara Indo-Pasifik, untuk bersatu dan memetakan arah kerja sama dan pertumbuhan inklusif di masa depan.

Baca juga: Moeldoko: KTT ASEAN beri pengaruh hingga masyarakat lapis bawah
Baca juga: RI matangkan mekanisme kerja sama ekosistem kendaraan listrik di ASEAN
Baca juga: Presiden Korsel akan ajak ASEAN respons tegas Korea Utara

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023