Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mempertemukan para pelaku usaha kosmetik di Indonesia dengan para pebisnis ritel untuk dapat memanfaatkan kesempatan memperluas jaringan bisnis kosmetik khususnya dari sektor ritel.

“Kami berharap para pelaku sektor ritel yang sudah memiliki jaringan distribusi dapat menemukan produsen kosmetik dengan kualitas baik, yang pada akhirnya dapat bersama-sama mengembangkan bisnisnya,” ujar Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid di Jakarta.

Hal itu disampaikan Miftah saat membuka acara Forum Bisnis Peritel Indonesia, di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang juga dihadiri oleh desainer Lisa Fitria, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetik (PPAK) Solihin Sofian, dan Sekretaris Jenderal Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Yanne Sukmadewi.

Dalam kesempatan itu, Miftah menjelaskan bahwa Kemendag melakukan komunikasi dengan Aprindo, yang direspon dengan baik dan antusias untuk bisa terkoneksi dengan para produsen kosmetik lokal di Indonesia.

“Ini adalah salah satu hal yang menurut saya positif dan menjadi langkah awal supaya kosmetik lokal juga bisa masuk dan bisa memanfaatkan pasar di dalam negeri yang sangat besar,” ujar Miftah.

Miftah mensyukuri bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia tetap tinggi di tengah perlambatan ekonomi global. Ia juga melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II - 2023 meningkat sebesar 5,17 persen dibandingkan pada 2022.

Selain itu, dia menyampaikan data yang diambil dari perusahaan riset pasar yang berbasis di London Euromonitor mengatakan bahwa pada 2022 penjualan ritel di Indonesia mencapai Rp1.526,2 triliun atau meningkat sebesar 8,6 persen dibandingkan 2021.

Dalam acara tersebut, Miftah juga mengatakan bahwa produk kosmetik lokal masih memiliki pasar yang besar jika dibandingkan dengan pasar impor.

“Tapi tetap kita perlu dorong dengan berbagai strategi agar produk kosmetik lokal semakin dikenal oleh masyarakat, salah satunya melalui pengembangan pasar produk domestik, melalui kontribusi atau peran dari sektor itu,” katanya.

Baca juga: Kemendag: Perubahan Permendag 22 dan 23 untuk berikan kepastian hukum

Baca juga: BRI-Kemendag latih pelaku UMKM Banyumas untuk menembus pasar ekspor


Pewarta: Jaka Utomo
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023